Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ramadan Bebas Sampah Plastik

3 Maret 2025   06:06 Diperbarui: 1 Maret 2025   12:38 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kantong plastik (kompas.com)

Bulan Ramadan selalu diwarnai oleh gegap gempita kebersamaan: buka puasa bersama, berbagi takjil, atau mengundang tetangga untuk menikmati hidangan istimewa.

Di balik kemeriahan itu, ada bayangan kelam yang sering luput dari perhatian---tumpukan sampah plastik dari kemasan makanan, botol minuman, dan kantong belanja yang menggunung.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, Indonesia menghasilkan sekitar 68,7 juta ton sampah per tahun, dengan komposisi plastik yang kian meningkat. Fakta ini menjadi alarm: Ramadan yang penuh berkah seharusnya tidak hanya memuliakan hubungan dengan Sang Pencipta, tetapi juga merawat ciptaan-Nya. 

Plastik, material yang praktis namun abadi, telah menjelma menjadi musuh lingkungan. Butuh ratusan tahun untuk terurai, ia mengendap di tanah, meracuni laut, dan bahkan menyusup ke rantai makanan melalui partikel mikroplastik. Tak heran, Indonesia tercatat sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Di bulan suci ini, ketika kesadaran kolektif untuk berbuat baik menguat, momentum untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi peluang emas. Bagaimana caranya? Tujuh jurus sederhana ini bisa menjadi panduan untuk mewujudkan Ramadan tanpa sampah plastik, sekaligus merajut harmoni antara ibadah dan kelestarian alam. 

Ramadan 2025/1446 H ini saya akan membuat gerakan 'Ramadan Bebas Sampah Plastik'. Bebas atau setidaknya mengurangi penggunaan plastik selama Ramadan bukan hal yang mustahil.

Jurus ini dipraktekkan mulai hari pertama Ramadan sampai hari terakhir, dilakukan setiap hari. Dengan harapan akan menjadi kebiasaan bukan hanya saat Ramadan saja, tapi pada bulan-bulan selanjutnya kebiasaan baik ini terus dipertahankan dengan konsisten.

Pertama, biasakan membawa wadah dan peralatan makan sendiri. Saat membeli takjil atau hidangan berbuka, penggunaan kotak makanan dan botol minum pribadi mampu mengurangi ketergantungan pada kemasan plastik. Pedagang pun kerap menghargai niat baik ini dengan senang hati mengisi wadah yang dibawa pembeli.

Kedua, ganti kantong plastik dengan tas belanja ramah lingkungan. Tas kain yang bisa dilipat ringan menjadi solusi praktis, terutama saat berburu bahan pokok atau oleh-oleh untuk dibagikan. Jika semua rumah tangga melakukan ini, jutaan lembar plastik bisa dicegah mengotori lingkungan. 

Ketiga, masak sendiri di rumah. Selain menjamin kebersihan dan gizi, aktivitas ini meminimalkan sampah dari kemasan siap saji. Memasak dalam porsi besar untuk dibagikan ke tetangga juga lebih hemat plastik ketimbang membeli ratusan kemasan kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun