Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesta Pertemuan

4 April 2019   15:19 Diperbarui: 4 April 2019   16:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Semilir angin membawamu ke permukaan. Tanpa permisi melesatkan kenangan. Mengudara di lintasan awan. Kemudian pecah menimpa karang. Hingga menjelma curah perasaan.

Ya, kau masih duduk di kursi rindu. Bercengkerama dalam imaji yang tak henti berderu. Menadi dalam detak tiap detiknya. Seirama dengan alunan kenangan, yang meneriakkan temu-padu memuai beku.

Pernah suatu pergolakan yang dibisiki keraguan. Membuat belukar harap di belantara hati nyaris tercerabut dari akarnya. Saat teralis besi memagari kota hatimu, aspal-aspal angkuh menghapus jejak menuju arahmu, dan gedung pencakar langit menghalangi saujanamu.

Namun, bisingmu masih terdengar di lalu-lalang pikiran. Menyeru hati untuk tetap bertahan. Hingga sampai pada waktu yang kita nantikan--pesta pertemuan.

Angsana, 04 April 2019


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun