Mohon tunggu...
Ikhfan Ardiansya
Ikhfan Ardiansya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Iain jember

Bio

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metodologi Kelompok Khawarij Dalam Menyikapi Ajaran-ajaran Khalifah

3 Oktober 2018   07:40 Diperbarui: 4 Oktober 2018   11:41 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Khawarij muncul ketika peperangan memuncak antara muawiyah dan ali bin abi thalib,berawal dari abritase ali dan muawiyah dan pada akhirnya kaum khawarij ini menyalahkan ali karena dianggap  tidak bisa mengambil keputusan yang tepat mereka mengakui bahwa awalnya mereka menerima abritase tetapi mereka masih masih menyalahkan ali .dan sejarah munculnya kaum ini sudah ada sejak peperangan siffin ketika ali dan muawiyah menunjuk dua orang hakim sebagai penengah yang di gunakan untuk meyelesaikan masalah yang ada pada keduanya. Sebenernya sampai saat ini mereka masih pendukung ali, tetapi pada saat dilaknsanakannya tahkim mereka berbalik melwan ali  setiap sekte khawarij meyakini memiliki sumber-sumber pengambilan dalil yang berdasarkan syariat. Akan tetapi ternyata mereka terpecah menjadi banyak kelompok yang saling berselisih dan saling mengkafirkan satu dengan yang lainnya, setiap kelompok menyelisihi kelompok lain dalam perkara dasar dan aqidah. Bahkan jamaah takfir dan hijrah salah satu kelompok lhawarij zaman ini dan menyatakan bahwa al-quran membutuhkan tafsir, tidak hanya meninggalkan ali bahkan berani pula mengerjkan perbuatan-perbuatan dosa dengan mengkafirkan ali dan menghalalkan darah kaum muslimin dan mereka mengatakan"barang siapa meyakini bahwa kalamullah dan hadist rasulnya membutuhkan kepada syarah atau penjelasan maka dia telah kafir! Karena dia meyakini bahwa perkataan manusia lebih jelas dan lebih gampang daripda perkataan allah s.w.t" [dirasatun 'anil firaqi wa tarikhil muslimin hlm. 139].

Sikap khawarij terhadap sunnah.khawarij banyak menolak sunnah yang berasal dari rasulullah yang mereka anggap menyelisihi dari pemahaman-pemahaman yang mereka percayai, syaikhul islam ibnu taimiyyah rohimakumullah berkata "sesungguhnya khawarij menggunakan ittiba' al-quran dengan pemikiran pemikiran mereka, dan mereka mininggalkan sunnah yang dianggap menyilisihi al-quran " [majmu' fatawa 28/491].kelakuan dan sikap kaum ini yang menolak hadist-hadist yang di percayai oleh mereka bertentangan dengan alqur'an nabi sudah mengkabari berita ini jauh-jauh hari kepada umat nabi s.a.w dan untuk menaggulangi ini nabi meyuruh umatnya untuk lebih bertakwa dan mengikuti jalan iman yang benar

Khawarij memasulkan hadist-hadist.diantara kelompok khawarij ada yang memalsukan hadist tentang masalah kematian ustman bin affan guna untuk membela pemikiran mereka agar lebih  di percayai  dan memasarkannya di setiap golongan manusia  

Khawarij di dalam persoalan ijma' dan kiyyas. Khawarij menolak berhujjah dengan ijma' di karenakan tidak sejalan dengan pemikiran-pemikiran yang dianut oleh kaum khawarij dan ahli sunnah berkata"pokok-pokok hukum syariat adalah al-quran,sunnah,dan ijma salaf . adapun mereka yang menganggap kafir orang orang yang tidak mengakui bahwa ijma' adalah hujjah dan mereka menganggap kafir golongan khawarij yang menolak ijma' dan sunnah."[al-farqubainal firaq hlm.337]. adapun qiyyas adalah bisa di jelaskan mempersamakan suatu kasus yang tidak ada nash hukumnya dengan suatu kasus yang ada nsh hukumnya. Dalam hukum yang ada nashnya persamaan keduanya dilihat dalam illat hukumnya.

Tanggapan khawarij terhadap nash-nahs takhrif.dalam hal ini kelompok Khawarij menyikapi terhadap nash-nash sudah menjadi karakteristik mereka dalam masa ke masa dan juga amereka mengelola nash-nash agar sesuai dengan pemikiran-pemikiran mereka yang rusak.golongan khawarij hanya mengandalkan pemahaman-pemahaman mereka dalam memahami nash-nash. Seandainya mereka mau mempelajari lebih dalam lagi tentang ilmu tafsir tafsir yang mu'tamad, yang diriwayatkan oleh para sahabat yang agung dan para ulama yang mulia niscaya akan tampak bagi mereka kebenaran

Penolakan kehujjahan sahabat pada kelompok khawarij. Kelompok khawarij sungguh berkeras kepala terhadap kehujjahan kehujjahan para ulama ini yang termasuk dosa besar. sama saja berupa nifaq atau syiriq, dan termasuk dosa dosa besar jika ia melakukan secara terus menerus apa yang sudah dilarang dan di jelaskan oelh nabi. Salah seorang pengumpul hadist berkata"kaum kami telah meriwayatkan dari ibnu abbas bahwa yang dimaksud kejelekan di dalam ayat ini adalah kesyirikan" syeh abdul aziz bin bazrahimakumullah berkata "dan telah muncul sebuah kelompok pada awal islam yang mengingkari sunnah dengan sebab ketidak percayaan mereka kepada para sahabat r.a, karena sebenarnya  khawarij ini telah mengkafirkan banyak sahabat dan menfasikan mereka maka jadilah khawarij tidak bersandar kecuali kepada kitabullah karena buruknya persangkaan mereka terhadap para sahabat rasulullah s.a.w "[majmu fatawa maqalat mutanawwi'ah VIII/ 132-133]

Nash-nash yang diikuti khawarij. Nash-nash ini terbagi menjadi dua ada yang muhkam dan mutasyabih.muhkam artinya jelas dan gamblang jalalahnya. Sedangkan mutasyabih adalah yang tidak mendalam dan mempunyai pemikiran lemah. ayat mutsyabih dibawa kepada yang muhkam dan dikembalikan kepada yang muhkam, barang siapa yang berdalil dengan mutsyabih dan meninggalkan yang muhkam. Maka merekalah yang disebut oleh . Padahal jika diambil keumuman ayat ini maka konsekuensinya adalah mengkafirkan kaum muslimin di dalam setiap kasus dimana mereka tidak berbuat adil di dalamnya termasuk seorang bapak terhadap anak-anak nya, bahkan seseorang terhadap dirinya sendiri jika dia bermaksiat terhadap allah. Padahal banyak sekali dalil yang menunjukkan bahwa sekedar berbuat maksiat tidakklah menjadikan pelakunya itu kafir .

Kesimpulannya bahwa  khawarij memiliki metode metode istidlal yang menyimpang, dan berdasarkan metode metode istidlal yang meyimpang itulah mereka menjadi golongan orang yang menyeleweng dan jauh dari ajaran nabi  yang lurus yang dititipkan allah kedanya, barang siapa yang tidak ingin terperosok ke dalam penyimpangan-peyimpangan mereka hendaknya mereka meninggalkan cara-cara istidlal dan kembali kepada manhaj salafuz shaleh dalam beristidlal akhirnya kita memohon kepada allah agar berkenan menunjukan kepada kita semua di jalannya yang lurus dan menjauhkan kita semua dari jalan jalan kesesatan  [majalah as-sunnah edisi 02-03/tahun XIX 1436H/2015]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun