Mohon tunggu...
IKHDA VIRAALKHOIRO
IKHDA VIRAALKHOIRO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN KH.ACHMAD SHIDDIQ JEMBER

Kepribadian saya sebenarnya tidak terlalu menyukai ranah menulis maupun membaca buku ilmu pengetahuan. Namun, Disisi lain saya ingin merubah diri saya untuk menjadi orang yang suka kedua aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan hidup dan karier saya kedepannya. Aktivitas yang saya suka dalam mempelajarai wawasan baru yakni dengan cara melihat dan mendengarkan influenzer, guru, dosen, ulama', motivator dll. yang membikin kontennya di berbagai media. Karena menurut saya itu membuat saya tampak tidak merasa jenuh. Lain halnya dengan membaca buku yang menurut saya terlalu monoton selama berjam-jam. Justru membuat saya cepat merasa jenuh dan lama untuk memahami isi materi pada buku tersebut. Sangatlah membuang-buang waktu dan tidak efisien. Oleh karenanya, saya memiliki alternatif dalam belajar pengetahuan dari video. cukup sekian. Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peranan Sekolah sebagai Lembaga Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian Anak

27 November 2022   20:38 Diperbarui: 27 November 2022   21:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berbicara mengenai sekolah sebagai lembaga sosialisasi dan pembentukan kepribadian anak. Maka, Perlu Anda ketahui lebih lanjut terkait makna sekolah, fungsi dan tujuan dari adanya sekolah dalam ruang lingkup masyarakat. 

Karena, disini masyarakat mempunyai keyakinan yang besar terhadap sekolah. Dalam artian sekolah merupakan lembaga pendidikan yang membawa pengaruh dan dampak baik bagi setiap anak yang menimba ilmu didalamnya. Bahkan, di satu sisi sekolah tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja melainkan juga secara tidak langsung mempraktekkan bentuk tingkah laku sosial. 

Yang mana bentuk tingkah laku sosial ini dapat menumbuhkembangkan rasa sosialisme, sosialisasi dan kepribadian yang baik bagi para siswanya. Akan tetapi, tidak semudah yang Anda bayangkan bahwasannya siswa akan bisa dan berubah secara instan dalam membentuk kepribadiannya. 

Tentunya dalam hal ini terdapat faktor internal dan eksternal yang menjadi acuan terbentuknya kepribadian itu sendiri selain terdapat seorang guru yang membantu. Demikian pendahuluan yang saya sampaikan diatas, maka berlanjut pada materi pembahasan selanjutnya.

A. Sekolah sebagai Lembaga Sosialisasi dan Pembentukan Karakter pada Anak

Seperti yang sudah saya singgung pada pendahuluan sebelumnya mengenai perihal ini, bahwasannya sekolah tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja melainkan juga wadah untuk siswa dalam menumbuhkembangkan karakter atau kepribadiannya dan bersosialisasi secara aktif. Karena tentunya para siswa akan menuju ke fase dewasa, dimana pada fase ini mereka sudah lepas dari tanggung jawab pendidikan lagi dan mengalami pergeseran pola pikir yang semakin konkret. 

Maksudnya disini mereka akan memulai kehidupan masing-masing. Yang mana akan dihadapkan dengan berbagai problema yang datang dari masyarakat itu sendiri. 

Oleh karenanya, siswa dituntut untuk memahami bagaimana cara bersosialisasi yang benar untuk bekal ke depannya agar supaya mereka tidak kaget dalam menghadapinya atau bisa jadi lari tanggung jawab karena situasi dan kondisi yang cukup rumit. Dalam hal ini mereka sebagai orang paham ilmunya, memiliki tugas mengambil peran penting dalam membantu, mencegah, mengatasi dan menyelesaikan satu persatu permasalahan kompleks yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Langkah yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam mengupayakan tujuan yang akan dicapai yakni dengan melakukan pendekatan dan memberikan contoh yang baik bagi para siswanya. Jadi, proses pembentukan karakter ini semua tergantung bagaimana seorang guru menjalankan perannya dengan baik dan benar dengan berbagai cara. 

Salah satunya adalah dengan pendekatan, dimana pendekatan ini bisa dicapai dengan mensosialisasikan dan mengenalkan lingkungan sekolah dengan tujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai moral dan akhlak melalui keteladanan. 

Selain itu, adapula dengan melakukan pendekatan berbasis kepribadian disetiap mata pelajaran seperti dalam mata pelajaran agama, pendidikan kewarganegaraan dan pancasila dengan disertai dengan adanya internalisasi dan pengamalan dari ilmu pendidikan moral yang sudah diperoleh di sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun