Mohon tunggu...
I Ketut Sudarsana
I Ketut Sudarsana Mohon Tunggu... Dosen - Abdi Negara pada Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

I Ketut Sudarsana lahir di Desa Ulakan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Jenjang pendidikan formal yang dilalui adalah SDN 4 Ulakan (1994), SMPN 1 Manggis (1997), dan SMKN 1 Sukawati (2000). Pendidikan Sarjana (S1) Pendidikan Agama Hindu di STAHN Denpasar (2004), dan Magister (S2) Pendidikan Agama Hindu di IHDN Denpasar (2009). Tahun 2014 menyelesaikan pendidikan Doktor (S3) di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Pengalaman kerja dimulai pada tanggal 1 Januari 2005 sampai sekarang sebagai dosen tetap Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Adapun alamat email iketutsudarsana@uhnsugriwa.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Televisi dan Pengaruhnya Pada Kehidupan Remaja

19 Desember 2018   14:06 Diperbarui: 19 Desember 2018   14:28 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa stasiun televise mengutamakan format acara hiburan yang paling dominan. Kemudian setelah hiburan diikuti dengan format acara berita yang ada di setiap stasiun televisi. Format acara pendidikan dan agama memiliki persentase yang cukup kecil di semua stasiun televisi. Hiburan yang disaksikan oleh anak-anak dan remaja perlu diawasi oleh orang tua. 

Persaingan stasiun televise saat ini membuat stasiun televise menayangkan dan mengemas acara sebaik mungkin untuk menarik perhatian pemirsa. Tidak jarang hiburan yang ditampilkan bersinggungan dengan nilai-nilai social dan ajaran agama. Orang tua berperan dalam mengarahkan dan menjelaskan tayangan yang disaksikan di media televise oleh anak-anaknya.

Televisi bukan lagi menjadi kebutuhan tersier (pelengkap) bagi masyarakat khusunya para remaja, tetapi sudah sebagai kebutuhan sekunder bahkan sudah merupakan kebutuhan primer (pokok). Televisi berperan mempengaruhi masyarakat untuk membuat perubahan ke depan yang lebih baik. Para remaja bisa melihat dunia ini melalui televisi meskipun mereka belum pernah mendatangi daerah tersebut. 

Keberadaan televisi diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan membuka wawasan para remaja. Televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan orang lain. 

Peranan televisi memberikan pengaruh kepada perubahan sosial, cara berfikir, gaya hidup, perilaku, dan budaya pada remaja. Televisi dapat dikatakan sebagai jendela dunia yang adadi rumah, pesan-pesan dan informasi baik yang berupa hiburan maupun pendidikan makin deras membanjiri. Program-program televisi sengaja ataupun tidak mengajak para penonton untuk menirunya.

Adapun peranan media televisi pada kehidupan remaja dalam menghadapi dunia global antara lain :

  • Televisi sebagai media komunikasi sekaligus sebagai suatu bisnis yang sangat menguntungkan.
  • Masyarakat banyak memanfaatkan media televisi ini untuk menyajikan pertunjukan atau tontonan yang digemari masyarakat terutama kalangan remaja tanpa memperdulikan tayangan tersebut berdampak positif atau negatif. Media televisi juga dimanfaatkan untuk membuka play station dimana bisa disewa oleh msyarakat untuk hiburan. Play stasion ini sangat digemari oleh anak-anak serta remaja, dimana setiap pulang sekolah mereka meluangkan waktunya untuk bermain game. Televisi dimanfaatkan pula oleh remaja untuk pemutaran DVD tau pun VCD saat mereka berkumpul dengan keluarga maupun teman sebayanya.Perilaku remaja secara individual atau sosial memiliki karakteristik yang bisa berubah dan berkembang sebagai interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut bisa bersifat baik dan buruk. Perubahan pada remaja sebagai bagian dari masyarakat sosial dipengaruhi oleh informasi yang diterimanya. Jumlah dan kualitas informasi yang diterima remaja melalui televisi akan mempengaruhi pola kehidupannya, baik sebagi individu maupun kelompok masyarakat.
  • Televisi merupakan media yang sangat ampuh untuk mempengaruhi perilaku.
  • Upaya mengubah perilaku tersebut dengan berupaya membuat orang tahu serta sadar akan adanya informasi yang ingin disampaikan, selanjutnya memberikan para penonton menerima atau menolak informasi tersebut. Pesan yang ingin disampaikan jauh lebih mudah dipahami para penontonnya jika dikemas dalam bentuk hiburan. Hiburan yang disajikan di televisi membuat para penonton lebih betah melihat dan berada di depan media televisi berjam-jam.Tayangan yang banyak ditampilkan di televisi saat ini berupa hiburan, dharma wacana/dakwah, ilmu pengetahuan dan alat komunikasi. Televisi sebagai sarana hiburan menampilkan acara seperti musik, film, komedi, dan olahraga yang membuat para penonton terhibur. Menonton televisi mampu meredakan masalah dan merilekskan pikiran setelah seharian bekerja. Selain itu, acara yang dipilih tidak membuat penasaran.
  • Televisi sebagai media dakwah
  • Dimana menyampaikan ilmu-ilmu dan ajaran agama, serta penambah keimanaan dan ketakwaan. Dakwah untuk menyampaikan ajaran Agama Hindu disampaikan oleh para tokoh Hindu dan para sulinggih (pendeta dalam Agama Hindu). Dakwah ini disampikan terutama pada hari-hari besar keagamaan atau ritual keagamaan. Televisi menayangkan program-proram keagamaan, baik film, sinetron, musik, dan ceramah-ceramah yang telah dikolaborasikan dengan iklan keagamaan atau acara lain.
  • Televisi sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan
  • Dimana program yang ditampilkan juga menambah ilmu pengetahan masyarakat. Seperti program discovery, pengobatan, kesehatan dan cerdas cermat. Berita peristiwa kejadian alam yang marak terjadi di berbagai belahan dunia memberikan wawasan pengetahuan yang baru.
  • Televisi sebagai alat komunikasi masyarakat yang bisa menginformasikan apa yang dimiliki.
  • Sumber daya alam budaya yang khas dan produk-produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat yang dimiliki oleh suatu masyarakat dapat ditawarkan melalui media televisi kepada masyarakat luar atau dunia luar.Media televisi telah mempengaruhi pola pikir dan perubahan bentuk masyarakat. Media televisi tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi atau hiburan, tetapi juga ilusi dan fantasi yang belum tersentuh dengan alat komunikasi tradisional. Media televisi telah memberikan kepuasan melalui kesenangan dan hiburan. Pada saat seseorang mengalami frustasi, televisi memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Televisi bisa menjadi sahabat dan pada akhirnya dapat mengubah sistem tatanan sosial kehidupan masyarakat.
  • Masyarakat yang baru mendapat informasi berada dalam posisipemegang kendali media televisi, namun pada kenyataanya yang terjadi di masyarakat adalah media yang mengendalikan opini masyarakat sehingga kehidupan sosial berubah mengikuti pesan yang disampaikan media televisi. Kemajuan media televisi memudahkan untuk mendapatkan informasi. Semakin cepat masyarakat mengakses informasi maka akan membuat masyarakat semakin cerdas dan terampil. Namun, jika masyarakat tidak bisa memilih dan menyaring informasi yang sesuai dengan kultur sosialnya maka kehidupan sosial masyarakat akan terbawa oleh arus media tersebut.
  • Budaya suatu tempat, lahir dari kebiasaan atau tradisi masyarakat. Budaya suatu tempat dapat berubah mengikuti perkembangan masyarakat. Masyarakat dapat memanfaatkan informasi dari televisi sebagai sarana hiburan. Pada saat masyarakat terlena dengan tayangan di televisi maka budaya masyarakat akan mengikuti budaya yang ditampilkan di televisi.
  • Remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu dan mencoba hal-hal yang baru dengan mudah akan terpengaruh dan mengikuti budaya-budaya baru yang ditayangkan di televisi. Keinginan mencoba dan menyesuaikan dengan budaya yang ada akan semakin besar agar tidak dikatakan ketinggalan jaman, tanpa melihat budaya yang ingin diterapkan itu sesuai atau tidak dengan budaya yang telah ada di masyarakat.
  • Remaja yang baru beranjak dewasa sering memiliki keinginan untuk meniru bagaimana seorang remaja berpakaian seperti tokoh dalam iklan atau seorang anak ingin memiliki alat permainan, tetapi kemampuan untuk membeli tidak ada, maka rental penyewaan menjadi tujuan.Iklan di televisi yang memperlihatkan keindahan tubuh perempuan atau simbol-simbol seks akan memberikan pengaruh pada perilaku masyarakat. Produk-produk yang tidak ada hubungannya dengan tubuh atau seks dikemas sedemikian rupa dengan bumbu seks.Perilaku masyarakat yang menghormati perempuan saat ini menjadi berubah dimana perempuan ditampilkan begitu terbuka dan bebas untuk memamerkannya. Iklan seperti itu akan merubah moral dan perilaku masyarakat untuk menirunya terutama kalangan remaja. Remaja saat ini banyak memakai pakaian yang minim, ketat dan memperlihatkan bagian tubuhnya karena meniru mode yang diperagakan oleh suatu produk.
  • Tayangan yang bersifat fulgar ataupun tayangan yang menggambarkan rangkaian aktivitas ke arah hubungan seks membuat para remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu menjadi penasaran dan keinginan untuk mencoba. Hal seperti ini yang perlu diwaspadai karena dapat mengarah pada perilaku remaja yang bebas.

Agama Hindu mengajarkan tentang dharma, artha, kama, dan moksa yang disebut dengan caturpurusaartha, empat tujuan hidup manusia yang sangat erat kaitannya dengan jenjang kehidupan manusia. Dalam fase perkembangan kehidupan manusia, sudah merupakan suatu kodrat manusia dari masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa, masa tua, sampai kembali keasal mula. Masa remaja inilah mengalami perubahan fisik dan perubahan perasaan baik wanita maupun pria, perubahan yang sangat menonjol adalah perubahan nafsu atau keinginan (kama). Pada masa inilah yang disebut masa puber. Kama berarti: nafsu atau keiginan yang dapat memberikan kepuasan atau kesejahteraan hidup. Dharma merupakan hokum dari segala aspek kemanusiaan. Seperti diuraikan dalam Sloka 12 Kitab Sarasamuccaya yaitu:

Kamarthaulipsamnastudharmmamevditacaret,

Nahidharmmdapetyrthahkmovapikadcana

(Kajeng, 1999:16)

Padahakekatnya, jika artha dan kama dituntut maka seharusnya dharma hendaknya dilakukan terlebih dulu; tak tersansikan lagi, pasti akan diperoleh artha dan kama itu nanti; tidak ada artinya jika artha dan kama itu diperoleh menyimpang dari dharma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun