Mohon tunggu...
Muh IkbalPanyue
Muh IkbalPanyue Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Name Is Joy

30 Desember 2019   00:30 Diperbarui: 30 Desember 2019   00:34 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Joy adalah putra dari seorang petani yang ingin sekali menjadi tentara. Pada suatu hari Joy ingin mengikuti tes untuk menjadi seorang tentara, karena Joy berasal dari keluarga yang tidak mampu dia harus mencari uang lebih untuk itu. Tidak disangka-sangka kesempatan itu datang dengan cara yang mungkin khusus untuk dia. Joy melihat ada sekelompok orang sedang mengeroyok seorang pengusaha, tanpa tinggal diam Joy langsung membantu pengusaha tersebut. Joy memang jago berkelahi dan dia berhasil mengalahkan mereka.

"hey apa kamu baik-baik saja?" Seru Joy.
"Ya sedikit" Jawab Si Pengusaha.
"Kamu hebat juga dalam bertarung, apa kamu ingin menjadi petarungku? Kamu akan mendapatkan banyak uang jika kamu berhasil mengalahkan petarung-petarung handal" Seru Si Pengusaha.

"Ya tentu saja" jawab Joy. "Kapan kita bisa memulainya?" seru Joy.
"Besok jika kamu bersedia" jawab Si Pengusaha.
"Baik aku bersedia" seru Joy.

Besoknya mereka berdua pergi ke tempat pertarungan dan mereka bertaruh dengan jumlah yang cukup besar. Joy melawan petarung yang mempunyai otot begitu besar darinya. Namun dengan semangat dan teknik yang ada pada dirinya, dia mampu mengalahkan pria berotot itu dengan mudah. Joy mulai terkenal dan mendapatkan banyak uang, tetapi dia tetap memilih masuk tentara sebagai jalan hidupnya.

Joy mendaftar untuk masuk tentara. Joy mengikuti tes untuk masuk tentara hanya dengan satu kali tes saja dia memenuhi semua syarat-syarat untuk masuk menjadi seorang tentara. Joy sekarang sudah menjadi seorang tentara dan dia sudah memiliki tiga orang anak. Sekarang Joy setia mengabdi pada negaranya.

"Cita-cita tanpa ada usaha untuk menggapainya itu hanya sebuah angan-angan saja."

Selesai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun