Secarik Takdir di Ar Rozy
Oleh: apt. Ika Sherly
Awalnya ragu, hati pun bertanya,
Benarkah namaku tercantum di sana?
Dalam secarik kertas, SK penempatan
Di RSUD Ar Rozy, gerbang pengabdian.
Banyak bayangan sempat menghantui jiwa,
Namun kuteguhkan: inilah takdirku, sudahlah.
Hari demi hari kujalani perlahan,
Hingga kutemukan sosok yang berbeda, penuh kesan.
Tegas, berwibawa, tampak gagah dan tampan,
Meski guratan usia tersemat di wajah.
Suara bergetar, memancarkan kharisma yang dalam,
Semua mata tahu, tak mungkin tak kenal beliau.
Dialah pemilik tangan dingin yang berani,
Menyambut tantangan yang tak semua sanggup hadapi.
Tantangan yang penduduk Ar Rozy pahami benar,
Mewujudkan impian menjadi "Warrior" terbaik, sang pengibar.
Semua berjalan, sesuai kehendak sang pemimpin,
Aku tahu, kini usia tak lagi muda,
Kau jalani ikhlas, meski lilitan politik menyelimuti,
Namun kualitasmu nyata, terlihat oleh semua mata.
Kau mengajariku makna dari hidup ini,
Meski ada pandangan yang pernah berseberangan---itu lumrah, manusiawi.
Dokter Abrar, Bapak, entah sebutan apa yang kuucap,
Takkan mengurangi kekaguman yang tersemat dalam harap.
Selamat jalan, Bapak.
Selamat jalan, "The Father Warrior."
Semoga di setiap jejak langkahmu yang baru,
Ridho Allah senantiasa menyertai. Aamiin.
Ar Rozy, 3 Oktober 2025
