Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Bruce Dickinson dan "Tears of The Dragon" yang Menggelegar dari Masa ke Masa

19 Agustus 2023   17:45 Diperbarui: 28 Agustus 2023   20:35 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bruce Dickinson. (Dok Facebook/Iron Maiden via hai.grid.id)

Sang polimatik itu memang layak diberi banyak bintang oleh para penggemar musik heavy metal. Ya, Bruce Dickinson merupakan vokalis heavy metal yang lahir dengan bakat, kekuatan, dan kharisma yang luar biasa.

Betapa tidak, di usianya yang tak muda lagi, ia masih memiliki performa yang sempurna ketika menyanyikan lagu-lagunya yang garang. Pemilik nama lengkap Paul Bruce Dickinson merupakan vokalis ikonik dari band heavy metal Iron Maiden yang kondang seantero jagat raya.

Vokalnya yang ganas mewakili kemarahan dan rasa sakit satu generasi. Vokalis yang memiliki rentang suara 4,25 oktaf yang dikenal dengan "The Air Raid Siren" itu lahir di sebuah kota pertambangan bernama Worksop di Nottinghamshire, Inggris. Masa kecilnya bisa dibilang tak terlalu bahagia karena ia selalu merasa terasing dari keluarganya.

Rasa keterasingannya serta perundungan di sekolah asrama elit menjadikan ia anak yang problematik dan penuh pemberontakan. Bersama nomor-nomor milik Deep Purple dan Black Sabath ia pun mulai menggerung dan menggeram.

Sekolah asrama elit rupanya bukan jalan ninjanya karena pria yang andal bermain anggar itu dikeluarkan dari sekolah karena aksi mengencingi makan malam milik kepala sekolahnya, ckckckck.


Lingkungan sekolahnya yang toxic secara tak langsung membuatnya mengukuhkan diri untuk berada di jalur heavy metal yang beraroma keras. Ia pun mulai bernyanyi bersama band-band lokal bahkan mencoba peruntungannya dengan berada di belakang drum namun kariernya tetap stagnan.

Band bernama Samson lah yang akhirnya membuka pintu kesuksesan bebarengan dengan bergejolaknya gerakan New Wave of British Heavy Metal.

Namun band yang telah merilis dua album yang bertajuk "Head On" (1980) dan "Shock Tactics (1981) ini nyatanya tak dapat duduk sama tinggi dengan Judas Priest, Iron Maiden, dan Def Leppard. Bruce memilih berhenti lalu pergi.

Kepergian vokalis Iron Maiden, Paul Di'Anno menjadi peluang besar yang akhirnya membawa nama Dickinson menyembul ke permukaan. Pemegang gelar doktor kehormatan dari Queen Mary University London ini merupakan vokalis ke-empat bagi Maiden.

Berkat suara ratapannya dengan aroma opera yang kental dan aksi panggungnya yang energik, pria yang memiliki lisensi pilot komersil dan kerap menerbangkan personil bandnya ke seluruh dunia dengan pesawat Ed Force One-nya itu akhirnya didapuk menjadi vokalis Iron Maiden.

Album ketiga Maiden, "The Number Of The Beast" dengan suara Dickinson di dalamnya distempel menjadi album heavy metal klasik terhebat sepanjang masa sekaligus mencatatkan Maiden sebagai band heavy metal tersukses bahkan hingga kini. 

Album ini memecahkan banyak rekor dan menetapkan standar yang sangat tinggi untuk album heavy metal.

Bruce Dickinson | sumber: www.metalzone.fr
Bruce Dickinson | sumber: www.metalzone.fr

Tak puas hanya bermain dalam band, Bruce Dickinson pun merilis album solonya pada tahun 1990 yang bertajuk "Tattooed Millionaire" seiring dengan isu pertengkarannya dengan sang pendiri Iron Maiden, Steve Harris.

Pada tahun 1993, vokalis yang menggunakan otak kanan dan kirinya secara optimal itu akhirnya memutuskan untuk keluar dari band yang membesarkannya. Ia ingin merasakan sensasi lain dalam bermusik tak hanya bersama Iron Maiden.

Album solo keduanya pun rilis pada tahun 1994 yang bertajuk "Balls to Picasso". Di album inilah lahir salah satu komposisi paling terkenal yang ditulis oleh ayah dari 3 orang anak itu yang berjudul "Tears of The Dragon."

Lagu ini berkisah tentang ketakutan, keraguan, dan sebuah usaha untuk mengatasi hal-hal buruk yang selalu menghantui hidup.

Nomor ini merupakan cerminan instropektif dan kemampuan Bruce untuk menyampaikan emosi yang kompleks melalui liriknya yang kuat dan vokalnya yang tinggi.

"Air mata" dalam "Tears of The Dragon" merupakan simbol rasa sakit dan penderitaan sedangkan "naga" melambangkan tantangan dan rintangan yang harus dihadapi.

"Tears of The Dragon" terinspirasi dari perjuangan sang musisi melawan depresi dan rasa keterasingan. Lagu ini merupakan kisah perjalanannya menuju penerimaan diri dan pembaharuan.

Bruce Dickinson secara rutin menampilkan "Tears of The Dragon" secara live dalam setiap tur solo bahkan bersama bandnya, Iron Maiden.

Di bawah ini merupakan tiga penampilan favorit saya dari pria yang pernah berperan di film horor Kanada bertajuk "Incubus" itu ketika membawakan lagu "Tears of The Dragon" dari masa ke masa.

Penampilan pertama berupa unplugged di acara MTV's Most Wanted. Sambil memainkan gitar, suaranya terdengar sangat epik. Rambut panjangnya masih tergerai a la rocker 90-an dan teriakannya mewakili semua kegelisahan hati para penikmat musik rock kala itu.


Penampilan kedua yang tak kalah epiknya adalah ketika ia membawakan nomor ini dengan band asal Brazil, Tribuzy dan ditemani oleh gitaris kenamaan Roy Z.

Usianya kala itu sudah tak muda lagi dengan warna suara yang semakin dewasa. Penampilan ini menurut saya versi terbaik dari "Tears of The Dragon."

Dengan celana kolor dan kaos bertuliskan nama mantan bandnya Matt Cameron, Skin Yard, Mister Bruce tampil dengan sangat emejing. Tribuzy dan gitaris Roy Z mengiringinya dengan sangat keren sehingga melahirkan penampilan yang solid dan powerful.

Sila nonton di youtube ya, heuheu.


Nah, penampilan epik ketiga Bruce Dickinson dengan "Tears of The Dragon" adalah di tahun 2023 ini di mana ia membawakan lagu ini bersama iringan 80 musisi orkestra dalam pertunjukan Jon Lord (Deep Purple) "Concerto For Group And Orchestra" sepanjang bulan Maret dan April kemarin ini.


Di usianya yang telah menginjak 65 tahun, suara Bruce masih tetap stabil dan bertenaga. Tak salah kiranya bahwa ia dijuluki sebagai vokalis heavy metal terbaik sepanjang masa.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun