Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Terakhir (Bagian 4)

18 Januari 2018   16:15 Diperbarui: 2 April 2023   13:31 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Wahyubennywulandari.wordpress.com

"Iya."

"Malam-malam begini?"

"Sudah janjian dengan Rega, berharap besok siang bisa cepat kering biar Rega bisa mengambil alih tempatnya."

"Oh, sudah selesai kan? Terus ngapain masih di sini? Nanti masuk angin loh."

"Kakak sendiri ngapain disini, nanti masuk angin juga loh."

"Mau berbalas pantun?" tanya Nara.

Rein tersenyum. Matanya kembali mengangkasa. Mereka pun terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Rein, maaf ya aku gak datang ke pemakaman ibu kamu. Mami nyuruh aku pulang, ada keperluan mendadak."

"Gak apa-apa kak, makasih sudah telpon. Semuanya memang serba cepat, kita memang gak pernah tahu kapan kita akan kembali. Ibu telah  lama sakit, Tuhan tahu mana yang terbaik untuk hambanya, iya kan kak?"

Nara mengangguk lemah, ia memainkan kancing lengan jaket jeans-nya dengan gelisah.

"Beberapa hari kebelakang, aku merasa hidup ini sangat tidak adil." Rein merapatkan cardigan hitamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun