Mohon tunggu...
Ika Kumala Dewi
Ika Kumala Dewi Mohon Tunggu... Freelancer - IT student in Darul Ulum University, Jombang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

1 th Writter & Website Administrator at Okebis.com. || 2 th Manager Marketing at Al Azhar Arabic and English Academy. || 3 th Freelancer Website Developer, IT Education, & System Analyst at Himma Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bahasa Arab sebagai Bahasa Utama Kampus di Timur Tengah

30 November 2020   16:27 Diperbarui: 30 November 2020   16:32 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kamu bercita cita bisa kuliah di salah satu kampus di Timur Tengah ?

Apakah kamu tahu ??? bahwa Bahasa Arab adalah bahasa utama dalam perkuliahan di hampir seluruh kampus di Timur Tengah

Tapi kan Bahasa Inggris juga bahasa perkuliahan di Timur Tengah ?

Hem memang ada benarnya juga, namun meski begitu, penggunaan Bahasa Inggris pada perkuliahan di Timur Tengah terbatas pada mata kuliah umum seperti kedokteran, teknik, informatika, sains dan sebagainya.

Nah bagaimana teman teman ? Yuk perbaiki cara pandang bahwa sudah menjadi sebuah syarat mutlak bagi mahasiswa dan mahasiswi kampus di Timur Tengah untuk memiliki kemampuan berbahasa Arab baik lisan maupun tulis.

Tidak berhenti sampai situ, kemampuan berbahasa Arab yang harus dimiliki untuk mengikuti kelas maupun bersosialisasi juga bercabang. Tentu teman teman tidak asing dengan Bahasa Arab Fushah dan Bahasa Arab Amiyah bukan ?

Artikel ini berjudul Bahasa Arab sebagai bahasa utama kampus di Timur Tengah sehingga dalam tulisan ini tidak akan membahas terlalu banyak tentang Bahasa Arab Amiyah

Seberapa penting Bahasa Arab sebagai bahasa utama kampus di Timur Tengah ?

Seperti yang disinggung diatas bahwa bahasa perkuliahan adalah Bahasa Arab Fushah, maka urgensi penting nya seorang mahasiswa atau mahasiswi menguasai Bahasa Arab Fushah adalah ibarat makanan pokok sehari hari. 

Bahkan pihak kampus di Timur Tengah mengalokasikan dana, waktu dan tenaga untuk membantu para calon mahasiswanya menguasai Bahasa Arab sebagai Bahasa Utama Kampus. Upaya ini diwujudkan dengan mengadakan kelas pematangan bahasa atau yang banyak disebut darul lughah.

Bagaimana upaya meningkatkan Bahasa Arab sebagai bahasa utama kampus di Timur Tengah ?

Seorang narasumber yang berkuliah di Universitas Islam Madinah menulis berikut "kelas persiapan bahasa di Universitas Islam Madinah menjadi kelas favorit bagi mahasiswa, banyak dari mahasiswa yang ingin mengambil kelas persiapan bahasa terlebih dahulu agar memiliki fundamental (dasar) yang kuat untuk membangun bangunan yang kokoh. Tidak sedikit dari mahasiswa yang berasal dari kelas persiapan bahasa yang melaju hingga ke jenjang Doktoral (S3)"

Narasumber lain yang berkuliah di Al Azhar Mesir juga menceritakan kelas pematangan bahasa yang biasa disebut Markaz Lughah atau Darul Lughah. Beberapa tahun belakangan, Al Azhar Mesir mewajibkan mahasiswa asing untuk mengikuti Darul Lughah atau Markaz Lughah (kelas pemantapan bahasa) agar tidak kesulitan memahami materi perkuliahan nantinya.

Terdapat 7 level di Darul Lughah, yaitu Mubtadi' Awal, Mubtadi' Tsani, Mutawassith Awal, Mutawassith Tsani, Mutaqaddim Awal, Mutaqaddim Tsani, Mutamayyiz. Materi yang dipelajari diataranya adalah Nahwu (ilmu membuat kalimat, Sharaf (ilmu mengubah kata), Insya' (kemampuan membuat karangan bebas), Qiraah (kemampuan baca kitab), Istima' (kemampuan pendengaran), Kalam (kemampuan berbicara), dan Tarjamah (kemampuan mencari sinonim kata)

Penentuan level yang akan ditempati berdasarkan hasil tes kemampuan Bahasa Arab atau Tahdid Mustawa, setelah kedatangan di Negeri para Nabi dan diadakan serentak untuk seluruh mahasiswa asal Indonesia. Setiap levelnya berlangsung selama 1,5 bulan. Tiap level membayar 660 pound (sekitar Rp 500 ribu) bagi calon mahasiswa Al Azhar Mesir dan Rp 5 juta bagi non calon mahasiswa Al Azhar Mesir. Calon mahasiswa Al Azhar Mesir maksudnya disini adalah yang telah lulus tes yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama RI.

Bagaimana ? Sudah memantapkan hati untuk belajar Bahasa Arab Sebagai Bahasa Utama Kampus Di Timur Tengah kan ?

Bagaimana efek jika mengabaikan Bahasa Arab sebagai bahasa utama kampus di Timur Tengah ?

Menurut salah satu mahasiswa Al Azhar Kairo, tidak semua alumni mampu berbahasa Arab Fushah begitu pulang dari Mesir, diantara penyebabnya adalah karena terlanjur nyaman dengan kehidupan sehari hari yang menggunakan Bahasa Arab Amiyah. Nah tentu ini berefek pada diri sendiri dan almamater ya ?.

Efek bagi diri sendiri contohnya adalah, ketika sudah pulang ke Indonesia, maka kita masih memerlukan mereview kembali materi yang pernah dipelajari. Nah, literature dan buku buku kuliah tentunya menggunakan Bahasa Arab Fushah, jika kita tidak menguasai Bahasa Arab Fushah  maka kita akan kesulitan mereview ilmu yang sudah dipelajari. 

Tentu kamu nggak mau kan ? kalau sampai kampus kebanggaan kamu turun citra dan image nya karena kualitas yang tidak sebanding dengan kuantitas ? Selain itu tentunya akan menurunkan semangat belajar adik tingkat maupun teman yang sedang berkuliah di almamater terkait.

Akan sangat menguntungkan jika kamu mempersiapkan kemampuan ahasa Arab sebagai bahasa utama kampus di Timur Tengah. Sehingga kamu tidak perlu lagi menghabiskan waktu, tenaga dan uang untuk hal yang bisa diantisipasi sejak dini. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun