Di pagi buta mereka berangkat,
menggenggam harap dalam kantong seadanya,
sepatu lusuh menapaki aspal,
menuju pabrik, pasar, ladang, dan jalan raya.
Tangan-tangan yang tak kenal letih,
menyulam dunia dalam diam dan peluh,
membangun kota demi kota
dengan bayaran yang nyaris tak cukup untuk esok.
Mereka bukan sekadar angka di absensi,
mereka adalah denyut nadi negeri ini,
yang sering dibungkam oleh sunyi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!