Mereka punya aturan, sistem sosial, dan kearifan lokal yang menjaga harmoni alam sekaligus memenuhi kebutuhan hidup.
Ketika berbicara soal layanan dasar, pemerintah sering berpikir dalam kerangka "memberi" atau "menghadirkan dari luar". Tapi pada Baduy, kita justru diingatkan bahwa pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan tidak selalu berarti meniru standar kota.
Mereka sudah banyak yang teredukasi, meski dengan jalur berbeda. Mereka sudah memiliki sistem ketahanan pangan, tata kelola lingkungan, hingga nilai sosial yang membuat mereka bertahan tanpa harus bergantung sepenuhnya pada modernitas.
Inilah tantangan bagi kita: bagaimana memastikan layanan dasar tetap terpenuhi tanpa merusak cara hidup mereka. Itu juga bagian dari membayar utang kita. Bukan dengan memaksa mereka berubah, tapi dengan menghormati pilihan hidup mereka.
Kongkretnya, Apa?
Membayar utang kepada rakyat tidak cukup dengan jargon. Ia harus hadir dalam tindakan konkret.
Bagi akademisi, ini bisa berarti:
        *       Menurunkan hasil riset ke dalam bentuk yang bisa dipahami dan dipakai masyarakat.
        *       Membuka ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari komunitas, bukan hanya dari buku.
        *       Menghadirkan inovasi sederhana, bukan sekadar mengejar publikasi internasional yang tidak dibaca rakyat.
Bagi birokrasi, ini bisa berarti: