Kalau di dunia swasta istilah job hugging merujuk pada karyawan yang ogah melepaskan pekerjaannya, maka di birokrasi istilah ini punya versi lokal. Bedanya, kalau di swasta orang takut kehilangan gaji, di PNS orang takut kehilangan kenyamanan.
Ya, profesi ini memang sering dianggap kebal krisis: PHK harus menempuh jalan terjal, gaji cair tiap bulan tanpa drama, plus bonus pamungkas berupa pensiun. Lengkap sudah, surga dunia versi pekerja kantoran.
Tapi jangan salah, kegalauan itu tetap ada. Bedanya, kalau karyawan swasta merasa bagai "memeluk bara api", maka PNS lebih mirip "memeluk kaktus mini di meja kerja". Kecil, lucu, tapi tetap bikin perih kalau dipegang.Â
Monotonnya rutinitas, birokrasi yang belibet, atau bos yang visinya entah nyasar ke mana. Semua itu adalah duri. Pertanyaannya: siapa yang rela melepaskan kaktus itu kalau di tangan kanan sudah menggenggam tiket pensiun?
Perangkap Emas: Antara Pengabdian dan Pensiun
Bagi PNS, hak pensiun adalah jaring pengaman yang membuat mereka ogah berpindah. Secara aturan, pensiun dini bisa diajukan kalau usia sudah 50 dan masa kerja minimal 20 tahun. Kedengarannya sederhana. Tapi faktanya? Sedikit sekali yang berani ambil jalan itu.
Kenapa? Karena buat mereka, pensiun dini sama saja dengan menyia-nyiakan "deposito masa depan" yang sudah dikumpulkan puluhan tahun. "Lagian tinggal tunggu belasan tahun lagi kok," begitu kira-kira bisik hati kecilnya. Akhirnya, mereka terjebak dalam perangkap emas: nyaman tapi membelenggu.
Maka, pilihan yang paling realistis adalah tetap memeluk kaktus. Strateginya macam-macam:
- Membiasakan Diri dengan Duri
Ini adalah strategi paling umum. Daripada mengeluh, mereka memilih untuk cuek. Dikasih kerjaan yang membosankan? Kerjakan saja. Ada rekan kerja yang hobi gosip? Dengarkan saja, atau lebih baik lagi, hindari. Kaktus itu tetap sakit, tapi mereka jadi lebih "kebal". - Mencari Pot Baru di Luar Kantor
Banyak PNS yang mencari "pelarian" di luar jam kerja. Mereka hobi berkebun, berbisnis, atau jadi penulis lepas. Ini adalah cara mereka beradaptasi dan tetap hidup tanpa harus melepaskan jaring pengaman PNS. - Menurunkan Standar dan Ekspektasi
Dari yang tadinya ingin mengubah dunia, mereka sadar bahwa hal itu sulit dilakukan. Maka, mereka menurunkan ekspektasi. Yang penting kerjaan beres, gaji lancar, dan bisa pulang tepat waktu.
Mengapa PNS "Keenakan" Kerja?
Di dunia swasta, performa yang jeblok bisa berujung PHK cepat. Dasarnya kontrak dan undang-undang ketenagakerjaan yang fleksibel.