Mohon tunggu...
Ika Kartika
Ika Kartika Mohon Tunggu... Communicating Life

PNS yang percaya bahwa literasi bukan cuma soal bisa baca, tapi soal mau paham. Kadang menulis serius, kadang agak nyeleneh. Yang penting: ada insight, disampaikan dengan cara yang asik, dan selalu dari kacamata ilmu komunikasi—karena di situlah saya belajar dan bekerja. Seperti kata pepatah (yang mungkin baru saja ditemukan): kalau hidup sudah terlalu birokratis, tulisan harus tetap punya nyawa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

MengEmaskan Diri: Strategi ASN agar Pensiun Tetap Cuan dan Bermakna

26 Juni 2025   14:20 Diperbarui: 26 Juni 2025   14:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bicara soal masa depan, saya jadi ingat dua hal yang sering disarankan orang-orang bijak: investasi dan kontribusi.
Yang satu bicara cuan, yang satu bicara makna. Keduanya penting, apalagi buat kita, para ASN yang masa pensiunnya sudah mulai kelihatan di ujung kalender hidup.

Saya pun mulai berpikir: Bisa enggak sih kita menyatukan keduanya? Mempersiapkan masa depan yang tetap produktif secara finansial, tapi juga penuh manfaat buat orang lain?

Jawabannya ternyata: bisa banget. Tapi harus dimulai sekarang.

Dari Emas Fisik ke Emas Nilai Diri

Kalau bicara emas, mungkin yang terlintas pertama adalah investasi logam mulia. Wajar. Karena selama bertahun-tahun emas dianggap sebagai penyelamat finansial: tahan inflasi, likuid, dan terus naik nilainya.

Tapi di masa menjelang pensiun, saya mulai memikirkan bentuk emas lain: nilai diri kita sendiri.

Apakah saya sudah cukup "emas"---dalam artian:

  • Dicari karena keahlian

  • Dihargai karena kontribusi

  • Dikenal karena karakter dan rekam jejak

Dan di sinilah saya makin yakin bahwa branding diri adalah emas versi manusia.
Ia tak hanya menabung cuan, tapi juga menabung trust, respect, dan impact.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun