Mohon tunggu...
Zulfa Zaida
Zulfa Zaida Mohon Tunggu... Teacher - Teacher

Seseorang yang masih fakir ilmu dan ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melihat Wajah Pendidikan Indonesia dari Masa ke Masa

2 Mei 2019   16:00 Diperbarui: 2 Mei 2019   16:08 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, tanggal 2 Mei 2019 merupakan hari Pendidikan Nasional. Hari yang seharusnya menjadi momentum dan refleksi kita semua akan pendidikan di Negeri ini. Indonesia merupakan negara berkembang dengan segala problematikanya, termasuk dalam hal pendidikan. Apalagi teknologi yang semakin maju, menjadi tantangan bagi kita apakah akan memajukan sistem pendidikan kita atau sebaliknya. Di era sekarang ini, kita dihadapkan pada semakin banyaknya video-video maupun berita yang beredar mengenai pendidikan seperti pelajar yang menantang gurunya, pelecehan seksual antar pelajar, bullying dan kasus-kasus lain yang sempat menghebohkan. Akses informasi yang semakin mudah menjadikan berita tentang kasus-kasus tersebut dengan cepat menggemparkan negeri ini. Sehingga dengan mudahnya orang berkomentar "ini salah orang tua nya! ga bisa nge didik anak nya dengan bener" , "guru kemana aja? Bisa nge didik murid nya ga sih?!", "sistem pendidikan Indonesia ini memang sudah hancur". Dan juga beberapa komentar yang 'terkadang' bisa mempengaruhi akan wajah pendidikan Indonesia.

Mari kita lihat masalah-masalah ini dalam berbagai sudut lain, karena berkomentar tanpa melihat dulu apa yang sebenarnya terjadi sama saja dengan kita menuduh orang mencuri tanpa melihat dulu motifnya apa. Bagi yang menganggap sistem pendidikan di Indonesia itu hancur & tidak bermoral, ada baiknya kita belajar sejarah. Bagaimana dulu para pahlawan pendidikan Indonesia berjuang mengambil lagi haknya untuk dapat mengemban ilmu dari cengkraman para penjajah. Dengan susah payah bahkan nyawa sekalipun mereka pertaruhkan agar bangsa Indonesia ke depannya dapat merasakan nikmatnya mengemban ilmu. Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan dan bapak pendidikan Indonesia dengan semboyannya yang terkenal yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Beliau menggambarkan bagaimana peranan guru yang ideal untuk dapat mencerdaskan bangsa ini. Selain itu pendidikan yang beliau tanamkan pada jiwa bangsa Indonesia adalah budi pekerti dan intelektual.

Namun seiring bertambahnya waktu, masyarakat zaman sekarang lebih menjunjung tinggi intelektualitas daripada budi pekerti. Padahal budi pekerti merupakan pijakan utama kita dalam mengayom pendidikan. Tak pelak, beberapa orang Indonesia lebih membanggakan diri bisa merasakan sistem pendidikan negara lain yang lebih maju dan cenderung menyalahkan sistem pendidikan negerinya sendiri tanpa ada sepeserpun kontribusi yang ia berikan.

Pembaca yang saya hormati, jadi baik buruknya pendidikan Indonesia sekarang ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Bukannya saling menuduh dan menyalahkan satu sama lain. Apakah kita mau membiarkan bangsa kita dipenuhi oleh generasi yang tidak berbudi pekerti dan bodoh? Jawabnnya ada dalam diri kita semua. Mari berkontribusi secara nyata, dengan banyak memberikan kontribusi dari pada omong kosong belaka.

Selamat Hari Pendidikan Nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun