Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kuberi Nama "Rawallangi", Sang Putra Kolong Langit (Serial Burik Cilampakna Kindang)

9 Maret 2018   20:09 Diperbarui: 10 Maret 2018   07:27 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BURIK CILAMPAKNA KINDANG SATRIA DARI LERENG GUNUNG BAWAKARAENG (Episode xvii)

KISAH SEORANG PENDEKAR/SATRIA BERWAJAH CACAT DARI LERENG GUNUNG BAWAKARAENG. WAJAHNYA DIHIASI TOTOL-TOTOLCOKELAT KEHITAMAN. WAJAHNYA TERLIHAT ANEH. SEHINGGA IA DIGELARI BURIK DARI KINDANG. WAJAH SANG SATRIA AKAN PULIH DAN BERSIH KEMBALI JIKA IA SUDAH MEMPELAJARI ILMU LANGKA APPA PAGGENTUNNA LANGI NA PATTUNGKULUNA LINOA DARI KITAB MANCA RAHASIA SULAPA APPA & KITAB PASANG BATARAYA RI LATTU. KISAH INI  BERLATAR BELAKANG PROSES MASUKNYA ISLAM SERTA PERJUMPAAN ISLAM DENGAN KEPERCAYAAN DAN TRADISI LOKAL DI BUGIS-MAKASSAR.

ilustrasi-httpswww-pinterest-com-5aa28dbbdd0fa86a6f383902.jpg
ilustrasi-httpswww-pinterest-com-5aa28dbbdd0fa86a6f383902.jpg
"Aih..aih...Tenang saja perempuan cantik, Asu Pancing Jarum Perak bukanlah makhluk jahat, lagi pula keduanya sudah pergi saat ini".  Yang berkata Nenek Kamannyang sambil mengusap-usap rambut anak Bunga yang ada dalam gendongan.

Matanya memperhatikan anak dalam gendongan tersebut yang parasnya terlihat jelas dalam siraman cahaya bulan purnama. Anak yang sebenarnya berwajah gagah cuma paras sebelah kanan penuh dengan bintik coklat kehitaman, sementara wajah sebelah kiri bagian bawah terus turun ke leher dilapisi sisik yang berwarna perak. Sisik itu tampak berkilau-kilau terkena sinar rembulan.

Nenek Canning juga mendekat dan memperhatikan sekilas paras anak tersebut.

"Rupanya makhluk dalam kabut itu menginginkan kami menolong perempuan ini dan anaknya". Batin Nenek Canning.

"Anak ini bukan, anak sembarangan, saya rasa Pangeran Kegelapan  turun gunung dan mencegat perempuan ini karena tertarik pada anak ini". Gumam Nenek Canning selanjutnya.

"Perempuan muda, apakah anakmu sejak lahir memang telah memiliki paras seperti ini". Kata Nenek Canning tiba-tiba. Bunga menatap ke arah nenek Canning, sejenak hatinya tergetar melihat keangkeran paras dari perempuan tua berpenampilan lelaki di depannya. Berada dekat seperti saat ini, Ia baru melihat dengan jelas mata sang nenek yang tajam namun letaknya berada pada rongga yang dalam. Hanya sesaat Bunga bisa menantang tatapan mata itu, lalu Ia menunduk sambil menganggukkan kepalanya. 

"Kau sedih dengan paras anakmu yang seperti itu". Kata Nenek Canning lagi, suaranya seperti membentak mengagetkan Bunga. Tatapannya menjadi garang.

Bunga tidak menjawab. Ia hanya menggelengkan kepalanya.

"Bagus, kau memang tidak patut bersedih dengan karunia yang diberikan Yang Maha Kuasa...." Kata Nenek Canning dengan tatapan yang tidak berubah.   "Sebaliknya kau harus mensyukurinya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun