Mohon tunggu...
iis rni
iis rni Mohon Tunggu... Manusia

Menulis adalah caraku mendengar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lodhangku

5 Februari 2025   16:48 Diperbarui: 5 Februari 2025   16:59 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto Pribadi 

Hari ini aku ingin menjelajahi dunia. Aku membuka google maps, mencari rute, mempertimbangkan tempat yang ingin dituju, sambil menghitung waktu tempuh dan jam tutupnya. Namun, semakin kupikirkan, semakin aku merasa bingung. Terlebih lagi, pelat nomor motorku bagian belakang belum sempat ku urus setelah terjatuh dan hilang dalam perjalanan terakhirku. Aku memutar otak, mencoba mencari solusi agar tetap bisa bepergian tanpa harus mengambil risiko perjalanan jauh.

Pada akhirnya, aku memutuskan untuk mengikuti arah laju motorku, membiarkan angin membawa langkahku ke mana saja. Aku berkendara tanpa tujuan pasti, hingga tiba di sebuah pertigaan. Dan aku memilih menuju Dempo.

Cuaca siang ini terik, matahari bersinar garang di atas kepala, dan udara terasa panas. Aku butuh sesuatu yang segar. Sesampainya di sana, aku memesan es teler durian, minuman yang sudah lama ingin kucoba di tempat ini. Harganya memang cukup mahal bagiku, tetapi rasanya benar-benar sepadan dengan ekspektasi ku. Ini adalah pengalaman kuliner pertamaku di Dempo, tempat yang memang terkenal dengan minuman duriannya. Duduk sendirian, menikmati setiap suapan dengan perlahan, membuatku merasa seolah sedang memberikan hadiah kecil untuk diriku sendiri.

Setelah puas menikmati es teler, aku melanjutkan perjalanan ke Pasar Buku Wilis, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Dempo. Tujuanku sederhana; mengunjungi ayah temanku dan mencari majalah bekas. Aku ingin membuat jurnal dengan gambar-gambar yang menurutku menarik; potongan gambar alam, binatang, atau apa saja yang mampu menghidupkan imajinasiku.

Begitu tiba, aku disambut dengan tumpukan majalah yang bisa kupilih sesuka hati. Saat diberitahu bahwa aku boleh mengambilnya secara gratis, aku tak bisa menahan senyum. Rasanya seperti menemukan harta karun kecil yang tak ternilai. Aku sudah membayangkan bagaimana nanti, di rumah, aku akan duduk dengan tenang, menggunting halaman demi halaman, lalu menyusunnya dalam jurnal pribadiku.

Hari ini menyenangkan. Hari ini aku memang tidak menjelajahi dunia dalam arti yang luas, tetapi aku telah menjalani petualangan ku sendiri. Dari mencicipi es teler durian di Dempo hingga mendapatkan majalah dan buku gratis di Pasar Buku Wilis, semuanya memberikan kesan tersendiri.

Dan mungkin, untuk saat ini, menjelajah lewat buku dan jurnal adalah pilihan terbaik. Dengan membaca dan menuliskan kisah-kisah di dalamnya, aku bisa pergi sejauh yang aku mau, tanpa harus benar-benar pergi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun