Kita sangat tahu, ketika kita merasakan langsung suatu kejadian atau bisa disebut dengan istilah "praktek", kita bisa mengambil banyak manfaat di dalamnya. Tentu itu juga yang dirasakan ketika anak belajar secara aktif dan mandiri.Â
Anak akan menjadi percaya diri dan tentunya hasil yang diterima akan bermakna dan menjadi tahan lama. Anak akan membangkitkan rasa ingin tahunya, memberi motivasi untuk bisa menemukan jawaban atau memecahkan masalah yang dihadapi.
Hal ini sejalan dengan teori yang dipopulerkan Jerome S. Bruner, yaitu pembelajaran discovery, suatu proses pembelajaran yang memungkinkan manusia mengeksplorasi dan menemukan hal-hal baru secara aktif dan mandiri, selain informasi yang telah dimiliki sebelumnya.
Bruner mengemukakan bahwa dalam belajar terdapat tiga proses, yaitu: memperoleh informasi (baik baru, memperdalam, atau juga pertentangan dengan pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki), kemudian informasi yang telah didapatkan tadi ditransformasikan (diubah) menjadi abstrak atau konseptual, dan selanjutnya diuji relevansinya, apakah sudah tepat dengan pengetahuan.
Selain itu Bruner juga mengemukakan tiga tahap perkembangan mental, yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Enaktif adalah tahapan anak melihat (visual) dan juga memegang (kinestetik) sesuatu yang konkret.Â
Selanjutnya ikonik, anak akan menyebutkan ikon-ikon apa yang telah dilihat dan dipegangnya tadi. Yang kemudian yang terakhir adalah simbolik, disini anak dapat mempresentasikan dalam simbol abstrak (bisa dengan angka, gambar, kata, kalimat, atau simbol-simbol lainnya).
Anak belajar dari banyak hal, mulai dari yang dilihatnya, disentuhnya, dilakukannya, dan lain sebagainya. Hal ini tentu karena keinginan kuat anak untuk mencoba hal baru.
Namun seringkali ketika anak ingin mencoba hal baru, orang tua sering melarangnya. Alasannya beragam, karena terlalu berbahaya atau terlalu kotor, atau banyak lagi alasan-alasan lainnya, sehingga anak berhenti dan mengurungkan niatnya untuk mencari tahu secara aktif dan mandiri.Â
Padahal hal tersebut wajar untuk anak, dia akan selalu merasa penasaran dan ingin bereksplorasi dengan dunianya. Maka dari itu, biarkan anak mencoba dan mengambil manfaat di dalamnya. Terkadang kita dihadapkan pada tantangan untuk mengambil keputusan di luar zona nyaman untuk sesuatu yang lebih baik, dari pada terus mengekang dan dampaknya dapat membunuh rasa ingin tahu anak.
Semoga bermanfaat!