Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar modal maupun di pasar internasional. Meningkatnya intensitas pesaingan dan jumlah pesaing juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan dari pada yang dilakukan para pesaing.
 Garment merupakan sebuah bisnis usaha yang bergerak di bidang pembuatan pakaian atau tekstil yang dikelola dengan sistem manajemen dan sistem administrasi yang lebih baik dibandingkan dengan konveksi, atau garment merupakan sebuah pabrik pakaian yang memproduksi berbagai macam dan jenis pakaian. Begitu juga dengan lain halnya PT. Nohhi Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan dibidang garment.
Dalam sebuah perusahaan garmen yang telah mengalami pasang surutnya dalam sebuah sistem pengendalian, yang beberapa kali mengalami penurunan karena ditingkat pengiriman barang yang tidak sesuai dengan keinginan Costomer atau Buyer. Hal ini disebabkan karena tingkat prosuksi dan jangka waktu prosuksi yang tidak stabil yang menyebabkan pihak produksi terhambat sedangkan permintaan dari buyer mendesak. Dalam hal tersebut dilakukan penelitian mengenai sistem pengendalian yang ada.
Ada beberapa petimbangan dalam hal tersebut yaitu kondisi barang yang banyak Riject ketika di Quality Control yang menyebabkan barang tersebut kembali ke prosuksi, maka hal tersebut disarankan untuk dibagi dalam pusat laba. Pusat laba itu dalam struktur organisasi yang disarankan adalah kualitas barang sebelum prosuksi bagus dan pengecekan barang yang akan dikirim sudah sesuai dengan permintaan.
Hal tersebut akan meningkatkan pendapatan dari barang "riject" lebih sedikit dibandingkan barang "ok" dengan perbandingan 20% dari sebelumnya yaitu 50%. Disamping itu, pada pihak produksi harus memerlukan penanganan yang lebih efektif, karena permintaan buyer yang semakin sulit untuk produk yang akan dikirim ke luar negeri.
Sistem anggaran yang ada belum efektif untuk mengendalikan menyeluruh. Anggaran baru yang insentif diterapkan untuk bisnis utamanya. Oleh karena itu dengan penyesuaian struktur organisasi seperti diatas, sistem anggaran disarankan diterapkan menyeluruh sebagai salah satu sarana pengendalian manajemen.