Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 Budaya Positif

21 Oktober 2023   22:20 Diperbarui: 21 Oktober 2023   22:42 1720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal baik yang saya alami dalam pembelajaran modul 1.4, saya memahami materi tentang budaya positif dan saya langsung menerapkan segitiga restitusi dalam menangani kasus siswa. Hambatan yang saya temui masih sama seperti di jurnal sebelumnya, yaitu waktu yang belum mendukung, namun meski begitu saya berusaha untuk mengerjakan tugas-tugas dan mengumpulkannya tepat waktu.

2. Perasaan. (Feelings)

Selama pembelajaran berlangsung, saya merasa senang dan tertarik karena materinya sangat bagus dan dekat sekali dengan tugas saya sebagai seorang guru. dan dengan berdiskusi kelompok, saya juga semakin paham mengenai materi budaya positif.

Saya sangat bersyukur bisa mengikuti Pelatihan Guru Penggerak ini karena dengan demikian saya tahu tentang berbagai praktik baik, baik yang ada di modul 1.1, 1.2, 1.3, 1.4 budaya positif ini. Ilmu yang sangat berharga bagi saya untuk modal saya dalam mendidik murid di sekolah dan juga mendidik anak-anak saya di rumah dan dengan mengikuti pendidikan guru penggerak, saya banyak belajar dari Instruktur, Fasilitator, Pengajar Praktik, dan rekan Bapak Ibu calon Guru Penggerak yang hebat dengan berbagi pengalaman dan praktik baik.

3. Pembelajaran (Findings)

Pembelajaran yang dapat saya petik dari kegiatan pada modul 1.4 ini adalah saya mengetahui bahwa untuk menciptakan budaya positif di sekolah sangat dituntut kerja sama dan kekompakan serta keselarasan dari semua pihak di sekolah yakni Kepala sekolah, rekan sejawat, petugas sekolah, siswa, dan orang tua. Budaya Positif tidak bisa diciptakan oleh satu orang saja. Harus ada Kerjasama dari semua pihak di sekolah termasuk orang tua siswa dan masyarakat. Kerja sama yang baik dari semua unsur akan memudahkan terciptanya budaya positif dan juga terbentuknya Profil Pelajar Pancasila di kalangan murid. Penerapan posisi kontrol juga menjadi perhatian bagi saya, sedangkan dulu saya memposisikan diri pada posisi kontrol sebagai  pemantau dan penghukum sekarang belajar berada di posisi control manager dan teman dalam penyelesaian permasalahan murid dengan menerapkan segitiga restitusi, yakni dengan melakukan 3 langkah: 

  • Menstabilkan identitas/stabilize the identity.

  • Validasi tindakan yang salah/validate the Misbeh.

  • Menanyakan keyakinan /Seek the Belief.

4. Penerapan. (Future)

saya akan menerapkan ilmu budaya positif ini di sekolah. dan supaya lebih tercapainya keinginan saya ini, materi ini harus saya imbaskan kepada teman sejawat di sekolah karena untuk mewujudkan budaya positif ini tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja. Pengimbasan ini sangat penting agar tercipta Kerjasama yang baik dengan seluruh warga sekolah yang tentunya lebih memudahkan saya sebagai calon guru penggerak dalam menerapkan budaya positif ini di sekolah. Semoga dalam penerapannya selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT. Perubahan yang saya rasakan adalah saya merasa harus tergerak, bergerak dan menggerakkan orang-orang yang ada di sekitar saya untuk segera mengetahui materi yang saya dapatkan ini. Hal yang akan saya lakukan untuk melakukan perubahan yang positif dengan lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik, menggunakan posisi kontrol sebagai manager dalam menangani kasus siswa, menerapkan segitiga restitusi dan selalu menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan budaya positif di sekolah dengan berkolaborasi dengan warga sekolah dan berbagai pemangku kepentingan, meskipun hal tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar karena melakukan perubahan yang sudah menjadi kebiasaan tidaklah mudah namun kita harus bergerak menuju perubahan yang lebih baik.

Salam dan bahagia Bapak Ibu Guru Penggerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun