Mendengar ucapan Ammar. Kedua mata Aziz berkaca-kaca. Semua mengira bocah itu cemburu. Termasuk Ammar. Namun kebenarannya hanya ia yang tahu. Apa mungkin diusia seremaja itu ia telah jatuh cinta? Ammar hendak kembali ke depan. Tiba-tiba bocah itu menarik lengannya dengan kuat. Kedua matanya terlihat serius. Ada gumpalan bening di kedua sudutnya.
"Saya tidak cemburu, Pak. Bapak salah, dan kalian semua salah paham. Saya memang mengagumi Bu Rossi karna beliau perempuan yang sangat baik. Tapi bukan berarti saya jatuh cinta. Saya sadar diri, saya masih kecil. Bagaimana mungkin saya jatuh cinta? Saya gelisah karna saya.....?"
To be continue..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!