Mohon tunggu...
Ihsan Kusasi
Ihsan Kusasi Mohon Tunggu... profesional -

Konsultan TI dan Dosen Manajemen Perbanas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dunia Berguncang

29 Oktober 2015   11:33 Diperbarui: 29 Oktober 2015   14:06 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“… Beri aku 10 Pemuda, niscaya akan kuguncang dunia…”
~ Soekarno ~

Di atas adalah kutipan ucapan Ir. Soekarno, Proklamator Kemerdekaan sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia. Lebih dari setengah abad kemudian, ucapan Beliau seakan menggema lagi di bumi Ibu Pertiwi sekarang ini. Gue merasakan auranya: sekarang banyak Pemuda Indonesia bergerak mengguncang dunia melalui posisi jabatan publik yang sedang diembannya.

Sebut saja Tri Rismaharini atau Risma, wanita pertama yang terpilih jadi Walikota Surabaya, Jawa Timur. Bulan Maret lalu dunia diguncangkan Risma dengan masuknya Beliau dalam jajaran 50 tokoh berpengaruh di dunia versi majalah Fortune.

Ridwal Kamil adalah pemuda yang saat ini menjabat sebagai Walikota Bandung, Jawa Barat. Sebelum menjadi walikota Beliau bersama kawan-kawannya sudah menguncang dunia dengan beberapa penghargaan internasional dalam bidang arsitektur. Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-50 di Bandung juga sukses dikawal oleh Beliau untuk melayani tamu-tamu Dunia khususnya dari benua Asia dan Afrika.

Tak jauh dari Jakarta, ada Bima Arya pemuda yang menjadi Walikota Bogor, Jawa Barat, periode ini. Beberapa minggu lalu Beliau bersama Muspida Kota Bogor melarang kegiatan kelompok Syiah serta menutup beberapa tempat maksiat. Peraturan daerah pelarangan minuman keras juga sedang dibuat Beliau dan jajarannya. Yang terguncang kali ini adalah dunia gemerlap.

Masuk Jakarta, ada Pemuda Indonesia bersumbu pendek yang cepat meledak apabila ada ketidak beresan dalam sistem pemerintahan. Beliau adalah Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta saat ini. Walaupun Beliau turunan Tionghoa, tapi sikap dan tindakan Nasionalismenya terukur dan konsisten untuk membela serta aktif membenahi birokrasi Indonesia. Mereka yang selalu rasis mengejek Beliau, malah sulit ditebak kadar nasionalismenya untuk negeri ini.

Ahok juga “kafir” dari sudut pandang Islam. Namun sepak terjang Beliau dalam memberantas korupsi di jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terbukti berjalan tak terbendung. Beliau menyatakan rela mati untuk melawan koruptor negara, yang dalam agama Islam -- agama yang gue yakini -- sudah masuk kategori berjihad amar ma’ruf nahi munkar.

Ada lagi Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan yang mengguncang para perompak ikan laut Republik Indonesia ini. Sejuta topan badai pun tidak membuat takut Beliau untuk menenggelamkan 133 kapal perompak … “ke laut aja”… mungkin kata yang tepat buat perompak ikan dari negara lain tersebut.

Dunia industri perikanan ikut terguncang dengan turunnya pasokan ikan segar yang selama ini dipasok oleh para perompak. Namun beberapa bulan kemudian pasokan kembali normal, cuma kali ini industri perikanan Indonesia yang menjadi pemasok utama. Nila ekspor ikan Indonesia pun meningkat berlipat-lipat. Belum lagi pengakuan dari para nelayan Indonesia dimana hasil tangkapan ikannya jadi lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Seorang pemuda plonga-plongo dan tukang mebel, meniti karir politiknya sebagai Walikota Solo dua periode, kemudian Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia. Membuat lawan politiknya gantian jadi plonga-plongo dan tukang ngeyel.

Sepak terjang Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengguncang dunia dengan mendukung penuh Menteri Susi dalam penenggelaman kapal perompak ikan negara lain. Beliau juga mengeksekusi mati -- iya, bener-bener ditembak sampai mati -- terpidana narkoba lokal dan Internasional. Beberapa kepala negara protes namun Beliau tak bergeming. Dunia terguncang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun