Calon Arang pun jengkel dengan sikap warga desa terhadap keluarganya, apalagi buliying terhadap anaknya. Akhirnya, Ia meluapkannya dengan merapal mantra saktinya untuk mendatangkan pageblug alias mala. Warga desa tertimpa sakit, sialnya sakitnya menular sehingga menjadi pandemi yang menjangkiti desa sekitarnya.
Berita itu sampailah ke elit Kerajaan Kediri. Raja Airlangga pun menggelar rapat darurat untuk mengatasi pandemi itu. Lalu, diutusnya orang kepercayaanya yang terkenal sakti bernama Mpu Barada untuk melawan Calon Arang. Hasilnya tak sesuai ekspektasi, Mpu Barada kewalahan, Ia tak mampu menaklukan janda perkasa itu.
Akhirnya, Mpu Barada bersiasat, diutuslah muridnya yang bernama Bahula. Ia seorang pemuda yang tampan dan gagah. Bahula ditugaskan untuk melamar Ratna Mangali dan membujuk ibunya untuk menarik mantranya.
Misi Sukses! Ratna Mangali termehek-mehek, jatuh cinta dengan ketampanan Bahula dan Calon Arang bahagia karena anaknya sudah tak lagi menjadi perawan tua. Mantra pageblug pun dilepas dan pandemi berakhir.
Namun, Barada dan Bahula tak puas karena Calon Arang berpotensi kembali ngamuk di kemudian hari. Bahula pun merayu Mangali untuk menunjukan rahasia kesaktian ibunya. Mangali yang dimabuk asmara memberi tahu kitab kuno yang menjadi rahasia kesaktian ibunya.
Berkat info Mangali, Bahula berhasil menemukan kitab sakti Calon Arang dan memusnahkannya. Setelah tahu kejadian itu, Calon Arang tentu saja murka sebab ilmu kesaktiannya terungkap plus dikhianati.
Ia pun melabrak menantunya Bahula yang kemudian dibantu gurunya Mpu Barada. Pada rematch itu, Calon Arang berhasil dikalahkan, sebab sebagian kesaktiannya telah musnah, dikeroyok lagi. Janda sakti itupun tewas.
Nah, cerita itu jelas cukup berbeda dengan versi iklan Sirup Marjan. Berikut yang menjadi sorotan saya, lima saja :
Pertama, tak jelas kenapa Calon Arang diciptakan Mpu Barada. Kedua, Mpu Barada bukan pencipta tapi lawan Calon Arang. Ketiga, Mpu Barada tidak memiliki puteri yang melawan Calon Arang, tetapi murid laki-laki yang ditugaskan memikat anak Calon Arang. Keempat, Calon Arang tidak dikalahkan oleh Puteri Mpu Barada tetapi muslihat guru-murid, Mpu Barada dan Bahula. Kelima, penasaran sama nama, skin dan jurus pamungkas Puteri Mpu Barada.
Note : Pada beberapa tafsir, legenda Calon Arang dianggap menceritakan perjuangan kaum perempuan. Calon Arang dianggap sebagai symbol tokoh perempuan yang mendobrak patriarki dan dominasi laki-laki, juga perlawanan rakyat kecil terhadap elit.