Hasil peninjauan atas temuan Candi Wurung dan Yoni di Desa Ponjen bisa dibaca di sini.
Ponjen Desa Purba
Sebagai tambahan informasi, di Desa Ponjen tak hanya ditemukan Yoni yang berasal dari era Hindu. Ada juga temuan yang jauh lebih tua yaitu dari era megalitikum yang berada di Dukuh Tipar, tak jauh dari Dukuh Kepyar. Nah, situs yang diberi nama Situs Tipar ini cukup diakui dalam dunia arkelogi kepurbaan di nusantara sehingga masuk dalam Buku Atlas Prasejarah Indonesia.
Situs Tipar memiliki nilai penting dan sejajar dengan situs-situs era 'Flinstone' yang lebih terkenal seperti Trinil, Pati Ayam, Sangiran dan lainnya. Saya menulis tentang Situs Tipar di Kompasiana yang bisa dibaca di sini.
Pada Tahun 1981, arkeolog dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional dan Balai Penelitian Arkeologi Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Harry Truman Simanjuntak meneliti Situs Tipar. Kesimpulannya situs tersebut sebagai pusat perbengkelan zaman megalitikum.
Ada bermacam temuan perhiasan, gerabah, tatal batu beserta alat-alat perbengkelan purba yang ditemukan di situs itu. Sebagian temuannya disimpan di Museum Artefak yang ada di Sanggaluri Park, Purbalingga.
Sayangnya, saat itu tim Balai Arkeologi belum sampai meneliti Situs Candi Wurung, padahal masih berlokasi di desa yang sama.
Jadi, meski Candi Wurung disimpulkan berasal dari fenomena geologis berdasarkan temuan BPCB pada 2020. Namun, temuan arkeolog 40 tahun lalu yang menemukan situs-situs purba di desa yang sama, bahkan, Situs Tipar masuk dalam Atlas Pra Sejarah Indonesia, membuat saya yakin Peradaban Purba ada di Ponjen.
.... Candi Wurung, 'Gunung Padang'-nya Purbalingga, sepertinya masih terselimuti kabut misteri yang menanti untuk disingkap.