Lari santai selama 30 menit dapat membakar sekitar 300–400 kalori,
Sedangkan lari cepat bisa mencapai 600–800 kalori per sesi.
Dengan kombinasi pola makan sehat, lari menjadi cara ideal untuk menurunkan atau menjaga berat badan ideal. Selain itu, running meningkatkan metabolisme tubuh bahkan setelah berhenti berolahraga (afterburn effect).
d. Menguatkan Otot dan Tulang
Gerakan berulang saat berlari melatih otot-otot besar di kaki, paha, pinggul, dan perut. Tidak hanya itu, aktivitas ini juga merangsang pembentukan jaringan tulang baru, yang meningkatkan kepadatan tulang. Hal ini penting untuk mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) terutama pada usia lanjut.
e. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Running membantu melancarkan peredaran darah dan mempercepat sirkulasi sel-sel imun. Hasilnya, tubuh menjadi lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit ringan seperti flu. Namun, berlari secara berlebihan tanpa istirahat cukup justru dapat menurunkan daya tahan tubuh — maka keseimbangan tetap penting.
Manfaat Mental dan Psikologis dari Running
a. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Saat berlari, tubuh melepaskan hormon endorfin, dopamin, dan serotonin — hormon yang berperan dalam mengatur suasana hati. Efeknya dikenal sebagai “runner’s high”, yaitu perasaan tenang, bahagia, dan berenergi setelah berlari.
Banyak pelari mengaku bahwa berlari membantu mereka menjernihkan pikiran, mengurangi stres, bahkan menjadi bentuk terapi alami untuk mengatasi kecemasan.