Mohon tunggu...
IG TEGUH EKO
IG TEGUH EKO Mohon Tunggu... Guru - Trainer Pengembangan SDM, Praktisi Pendidikan.

Trainer Pengembangan SDM, Praktisi Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Si Buah Hati Tidak Memiliki Rasa Tanggung Jawab?

14 Maret 2021   22:52 Diperbarui: 14 Maret 2021   23:43 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang tua sejatinya menginginkan anak yang bertanggung jawab, berkarakter baik, dan memiliki prinsip kuat dalam hidupnya. Bahkan, pada hakekatnya kebahagiaan anak adalah impian setiap orang tua.

Akan tetapi, kita semua meyakini bahwa tantangan dalam memberikan pola asuh tak semudah membalikkan telapak tangan. Bukan berarti itu semua mustahil dilakukan.

Seyogyanya orang tua terus belajar dan membuka diri dengan pengalaman-pengalaman zaman perihal gaya pola asuh anak.

Perlu berpikir jauh ke depan. Penting, membekali anak dengan kecakapan hidup. Anak tidak bingung berbuat dan bertindak bahkan memilih jalan hidup yang harus ditempuh. Lalu, apa yang menyebabkan anak tidak memiliki rasa tanggung jawab saat dewasa? Hal menarik yang ingin saya angkat dalam tulisan saya.

Gaya asuh membiarakan.

Kadang tanpa sadar orang tua dengan alasan kasihan membiarkan anak. Selalu menuruti keinginan anak dengan keyakinan bahwa anak tidak boleh kecewa. Apapun yang dimaui anak adalah sebuah permintaan yang tidak bisa ditolak. Tatkala anak merasa senang, muncul rasa bangga telah menjadi orang tua yang baik.

Terbersitkah dalam benak bagaimana anak menemukan tanggung jawab dari pola asuh demikian. Anak selalu mendapatkan keistimewaan dan perlakuan bak raja. Mungkinkan anak memahami alasan membutuhkan atau sekedar ingin pada suatu barang tertentu. Bahkan sangat dimungkinkan anak akan terjerumus dalam sikap konsumerisme dan hedonisme.

Gaya asuh membiarkan ini berdampak buruk terhadap perkembangan kepribadian anak. Anak tidak memiliki pemahaman mana baik dan buruk untuk hidupnya. Tidak bisa mempraktikkan kecakapan hidup dan bahkan menjadi pribadi yang bingung.

Anak menjadi kurang mampu memutuskan dan mengambil sikap saat terjadi konflik dalam dirinya.

Maka, perlu orang tua berani untuk memberikan arahan pada anak sejak usia dini. Yang dimaksud arahan bukan hanya petuah-petuah namun contoh-contoh sikap hidup yang baik dan terpuji.  Penyampaian peraturan dalam rumah, melatih anak mengerjakan tugas-tugas rumah, beberapa contoh arahan yang dapat dilakukan orang tua.

Gaya asuh memanjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun