Mohon tunggu...
Ifa Hikmah
Ifa Hikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Salah satu mahasiswa di Semarang yang suka dengan membaca, menulis, dan tertarik dengan desain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Atasi Overthinking, Jangan Lupa Self-Healing

7 Mei 2022   19:10 Diperbarui: 18 November 2022   20:53 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self healing. (sumber: wayhomestudio/Freepik via kompas.com)

Pernah nggak sih kamu memikirkan sesuatu terus menerus secara berlebihan? Jika pernah, kamu termasuk orang yang suka overthinking. 

Sadar maupun tidak, sebagian besar orang memikirkan suatu hal secara berlebihan yang tidak diketahui kepastiannya apakah akan terjadi atau tidak ke depannya. 

Kegiatan overthinking tersebut ternyata berdampak bahaya bagi kesehatan, loh. Dilansir dari alodokter.com, selain berdampak pada kesehatan mental, overthinking juga berpengaruh pada kesehatan fisik.

Tentunya hal tersebut tidak pernah diharapkan oleh semua orang, termasuk kamu. Lalu, bagaimana cara mengatasi overthinking?

Mengenal Overthinking

Sebelum membahas cara mengatasi overthinking alangkah baiknya kita mengenal apa itu overthinking dan dampak dari overthinking. Overthinking adalah suatu keadaan dimana seseorang memikirkan sesuatu secara terus-menerus dan berlebihan. 

Banyak yang menganggap sikap ini diartikan sebagai sikap berhati-hati sebelum mengambil keputusan. 

Namun, terlalu sering berfikir berlebihan juga dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan. Dimana seseorang memikirkan hal-hal yang belum pasti dan kemungkinan tidak terjadi. 

Dampak Overthinking 

Kondisi ini mungkin bisa dikatakan wajar dialami seseorang bahkan memiliki sedikit sisi positif. Dengan memikirkan sesuatu hal secara mendalam, kamu jadi bisa mengantisipasi dan membuat solusi untuk hal-hal yang mungkin terjadi. 

Namun, overthinking juga lebih banyak sisi negatifnya bahkan berbahaya bagi kesehatan mental. 

Dimana kondisi tersebut memicu seseorang untuk berfikir negatif terus-menerus, sehingga waktu, tenaga, dan pikiran terbuang sia-sia untuk memikirkan hal tersebut. 

Ilustrasi Overthinking | istockphoto
Ilustrasi Overthinking | istockphoto

Tindakan pun terhambat karena terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Hal tersebut juga dapat membuat orang takut untuk bertindak maju. 

Jika kondisi ini berkelanjutan, maka bisa juga memicu stres atau kecemasan yang dapat mengganggu kesehatan mental. 

Dilansir dari radarmalang.jawapos.com, dampak buruk yang dapat terjadi ketika overthinking yaitu: 1) Menghambat aktivitas sehari-hari, 2) menurunkan performa kerja, 3) Membuat emosi jadi tidak terkontrol, 4) Mengalami gangguan kesehatan mental.

Cara Mengatasi Overthinking

Dengan melihat dampak yang disebabkan oleh overthinking, cara mengatasi overthinking itu sendiri yaitu dengan mengubah overthinking tersebut menjadi pemikiran yang lebih positif dengan menekankan pemikiran sebagai sesuatu yang tidak perlu dicemaskan. 

Cobalah untuk melepaskan pemikiran yang membuat cemas. Namun, tetap mengamati dan mengevaluasi masalah, serta solusi untuk menghadapi masalah tersebut. Jangan hanya terpaku pada masalah saja.

Kesalahan kemarin sudah berlalu. Ketakutan hari esok belum tentu terjadi. Hidupmu bukan satu jam yang lalu atau satu jam yang akan datang. Kesalahan yang lalu biarlah menjadi refleksi untuk selalu bertumbuh dan kehawatiran akan masa depan belum tentu terjadi. Pikiran-pikiranmu lah yang memunculkan ketakutan-ketakutan yang belum tentu terjadi.

Selain itu, sangat diperlukan sekali sikap husnudzan dan yakin akan ketentuan Allah. Setelah kita berusaha dan berdoa, serahkanlah hasilnya kepada Allah dan jangan overthinking. Yakinlah hasil dan ketentuan Allah tentunya adalah yang terbaik untuk hamba-Nya.

Berhenti Overthinking, Saatnya Self-Healing

Agar pemikiran negatif tidak datang terus-menerus, kamu sesekali perlu mengalihkan dengan melakukan suatu aktivitas. Aktivitas tersebut sering disebut dengan self-healing. Misalnya, pergi jalan-jalan atau melakukan hobi yang disuka. 

Dilansir dari katadata.id, self-healing dapat diartikan sebagai suatu proses penyembuhan mental atau luka batin yang disebabkan oleh banyak hal. 

Bentuk dari gangguan mental atau luka batin yaitu seperti overthinking, insecurity, sedih tidak berujung, kecemasan, merasa selalu gagal, trauma akan kejadian masa lalu, selalu menyalahkan diri sendiri hingga berujung stress dan depresi. 

Tentunya self-healing setiap orang berbeda-beda dan caranya pun berbeda-beda. 

Cara self-healing yang dianjurkan yaitu berdamai dengan keadaan, mindfulness, self-compassion, me time, berolahraga, menjadikan penyesalan sebagai kekuatan, dan menggunakan bantuan professional seperti psikolog atau konselor. Self-healing versimu bagaimana? Sharing di kolom komentar ya. Siapa tau bisa jadi reverensi.

 Sumber: hallosehat.com, katadata.co.id, radarmalang.jawapos.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun