Mohon tunggu...
Ifathya Farah Azhari
Ifathya Farah Azhari Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - @ifathyafa

"Talk less, do more"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Seperti Kemarin

20 Februari 2020   20:06 Diperbarui: 20 Februari 2020   20:10 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

2 hari setelah pertemuan Revan dan. Rena.

"Hari ini kita kumpul yuk, semuanya harus dateng dong, biar komplit" ini kalimat pesan siaran yang dikirim Rio.

Dan semuanya menjawab bisa kumpul, akhirnya. Sebelum kumpul Rena bertemu Rio pada jam istirahat. "Remasan!!" Sri Rio. "Ehh yoo, sekarang bisa ko aku kumpul" kata Rena sambil senyum. Setelah itu Rio ingin mengajak Rena mengobrol. "Re, bener waktu itu Revan ngajak kamu ketemu, berdua?" tanya Rio tiba tiba. "Hahh? emm ya emang sih, cuman Revan agak aneh gitu Yo, bingung aku" sahut Rena. "Kamu gatau emang ?" tanya Rio. "Tau apa coba?" Rena kebingungan. "Revan tuh punya rasa sama kamu Re sebenernya, ya katanya sih setelah kalian hang out berdua pas kita kita ga bisa kumpul, dia sendiri yang bilang ke aku, dan dia bersikap gitu ke kamu kemaren ya karena dia takut kamu kenapa kenapa dan sampe lupain kita gitu" jelas Rio. "Ehm gimana ya Yo , jujur ya aku juga sempet ngerasa apa yang Revan rasain cuman ya kamu juga tau kan aku harus nyelesain tugas tugas aku dan gapai apa yang aku cita citain" jawab Rena. "Iya aku tau kok, kita semua tau Rena gimana, seperfeksionis apa kamu, makanya Revan gaakan pernah mau jujur,karena dia tau jawaban kamu apa" tutur Rio. Dan mereka pun menyelesaikan pembicaraan karena bel masuk berbunyi.

***

(Tempat kumpul)

"Yee akhir nya kumpul gengss uhuyy" kata Dara dengan heboh. "Paan sih ahh lebay deh" ucap Dava. "Udah bentar lagi juga pasti ribut. "Van ko diem aja?" tanya Rio. "Semoga kita gini terus deh, jangan sampe ada yang ingat janji lagi " sahut Revan. "Bentar bentar, kamu nyindir aku ya Van?" tanya Rena dengan mereda tersindir. "Bukannya nyindir, aku cuma bilang biar kita balik kaya dulu aja" lanjut Revan. "Iya sih Re, kamu sekarang yang beda sibuk, ngurusin ekskul terus" tambah Dara. "Iya nih kayanya kita pecah pecah juga karena kamu Re" lanjut Dava dengan sindir kerasnya. "Parah banget kalian, kenapa sih, aku kira pas kita kumpul bisa nyelesain masalah, you ko gini" sahut Rena sambil mulai menetes kan air matanya. "Ehh udah dong udah kita selesain ini baik baik" ucap Rio menengahi. "Udahlah Yo, lagian aku juga udah cape, kaya nya aku gabisa bareng kalian lagi deh, bye!" Ucap Dara lantang. "Iya aku juga ngerasa gitu" lanjut Dava. "Jangan gitu dong" jawab Rio. "Terserah kalian (sambil nangis) aku cape hari ini, aku yang keluar aja" Rena berjalan pergi dan sambil menangis. Namun setelah itu Revan pun mengejar Rena karena ia merasa bersalah, mungkin ini karena perkataan dia yang sedikit menyindirnya.

"Na Na mau kemana? Kok pergi?" tanya Revan sambil menahan Rena. "Udah Van, aku yang pergi, kan aku yang i gjar kata kamu kan?" sahut Rena dengan mengusap air matanya. "Bukan gitu maksud aku, maafin aku soal kata kata aku tadi, aku takut kalo kamu pergi Na, soalnya aku..." Revan terdiam sejenak. "Aku udah tau dari Rio, aku ga bakal pergi, tapi bakal ada jarak, tenang aja Van". Jawab Rena sambil meninggalkan Revan.

Part 3

(Masa sekarang)

Saat itu jam pulang sekolah dan ternyata setelah Rena tadi menghindar dari Revan. Akhirnya mereka bertemu di gerbang sekolah. "Heyy Naa!" Panggil Revan,dan ini pertama kalinya Revan panggil Rena dengan sebutan "Na" karena waktu dulu satu satunya yang manggil Rena "Na" itu hanya Revan dan hanya Revan yang sekarang satu sekolah lagi dengan Rena. Dan setelah Revan manggil Rena, Rena bingung apa yang harus ia lakukan, terpaksa ia menghampiri Revan. "Iya Van kenapa?" tanya Rena. "Ikut aku sebentar mau ya?" Ajak Revan. "Kemana Van?" Rena makin kebingungan. "Ikut aja sebentar" Revan langsung menyalakan motornya. "Oke" Rena meng iya kan. 

(Perjalanan yang akan Revan tuju)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun