Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Tadi Sore

15 September 2020   00:45 Diperbarui: 15 September 2020   00:54 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerjaan melelahkan,
Hening dan tenang menyusuri jalan aspal yang panjang menuju pulang.
Di sebuah persimpangan sebuah tikungan,
Kulihat ada yang menarik dari penghabisan Siang hari ini.
Dengan wajah langit yang sedikit Gerimis, di bumbuhi udara yang dingin.
Ku hentikan motor pinjaman temanku.
Ku tolehkan diri, dan mulai mengabadikan pemandangan itu dengan smartphone ku.
Hari ku telah selesai hari ini, dengan Rasa syukur di tambah oleh pemandangan yang menarik perhatianku.
Lalu lalang kendaraan lain tak ku hiraukan,
Panatik kata orang, alay kata orang, semua tak terlalu ku pikirkan.
Sebab, rutinitasku hanya untuk keluargaku.
Dan syukurku hanya untuk Tuhanku.
Terima kasih Nafas yang tetap bertahan.
Terima kasih Tuhan, atas segala hal.
Terima kasih Senja dan Gunung Dempo,
Penutupan Hariku begitu indah menurutku.
........

(Pagar Alam, 14 Sept 2020)

"Jangan Lupa Bersyukur untuk segala Hal, Kawan"
#SangPencintaKeheningan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun