"Maaf ni baru ngabarin, soalnya baru keinget ama lu bung."
 "Ya gak apa-apa, bung."
 "Oh ya kita mampir dulu ke kedai kopi.  Gimana?"
 "Okelah bung."
 Akhirnya kami meminggirkan motor di kedai kopi pinggir jalan. Sembari menyaksikan keramaian kota bekasi, dan lalu lalang masyarakat yang sedang melakukan rutinitas mereka.Â
 "Gimana bung, kenapa berenti dari kerjaan?"
 "Hmm.. biasalah bung. Gak cocok."
 "Gak cocok gimana ni?"
 "Terlalu banyak penjilat bung. Demi meninggikan diri, harus tega jatuhin orang lain."
 "Hmm.. gitulah namanya hidup di ibu kota bung. Loe harus jadi pemenang. Walau dengan cara hina sekalipun."
 "Ya si bung. Ane paham."