Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Deep Teaching dan Deep Learning; Dua Sisi dari Satu Koin Pendidikan untuk Memanusiakan Manusia

25 September 2025   23:15 Diperbarui: 25 September 2025   23:15 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Contoh sederhana:

  • Murid yang hanya bisa mengulang definisi keadilan tidak menunjukkan deep learning.
  • Murid yang mampu menilai apakah pembagian tugas piket di kelas sudah adil atau belum, dan memberi alasan logis, itulah deep learning.

Bagaimana Kaitan Kaitan Antara Deep Teaching dan Deep Learning?

Deep teaching merujuk pada praktik mengajar yang tidak hanya berfokus pada penyampaian materi (surface teaching), melainkan mendorong pengalaman belajar yang bermakna, reflektif, dan berkelanjutan. Deep teaching adalah seni mengajar untuk memfasilitasi deep learning.  Kalau deep learning adalah tujuan (hasil yang ingin dicapai: murid belajar secara mendalam), maka deep teaching adalah jalannya (strategi, pendekatan, dan praktik mengajar yang memungkinkan itu terjadi).

Dengan kata lain, deep teaching dan deep learning ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Deep learning memerlukan deep teaching. Tanpa deep learning, deep teaching sulit terjadi. Deep Teaching menyangkut bagaimana guru mengajar. Sedangkan deep learning menyangkut bagaimana murid belajar.

Deep teaching adalah cara mengajar yang berangkat dari kesadaran: mendidik itu bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan. Ia bukan sekadar metode, tetapi seni. Ia bukan sekadar strategi, tetapi penghayatan. Guru yang menerapkan deep teaching hadir bukan hanya untuk menambah pengetahuan murid, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, karakter, dan nilai hidup. Deep teaching mengingatkan kita bahwa guru bukan hanya pekerja kurikulum, melainkan pembentuk peradaban. Dan pendidikan sejati hanya lahir jika guru berani mendidik dengan hati, mengajar dengan rasa, dan sungguh-sungguh memanusiakan manusia.

Deep teaching dan deep learning adalah dua konsep yang tak terpisahkan. Guru yang menerapkan deep teaching menghadirkan pembelajaran yang bermakna, sementara murid yang mengalami deep learning tumbuh menjadi pribadi yang kritis, reflektif, dan berkarakter.

Penutup

Pada akhirnya, pendidikan sejati bukan hanya tentang pengetahuan yang tertulis di buku, tetapi tentang kesadaran hidup yang lahir dari pertemuan antara guru yang mengajar dengan hati dan murid yang belajar dengan rasa. Deep teaching adalah panggilan guru. Sedangkan Deep learning adalah buahnya pada murid.
Dan keduanya bersama-sama menjadi jalan menuju pendidikan yang benar-benar memanusiakan manusia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun