Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Widyaprada Perlu Menulis?

17 September 2025   10:14 Diperbarui: 17 September 2025   10:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian PANRB juga menegaskan:

"Kemampuan menulis menjadi warisan berharga bagi birokrat muda. Jadi penting bagi kita semua untuk belajar menulis, sehingga pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki bisa dituliskan dalam bentuk yang tampak." -- Teguh Widjinarko, Plt. Deputi SDM Aparatur (sumber: https://www.menpan.go.id/, 20 April 2020).

Pengalaman pribadi saya: menulis lebih dari 1.100 artikel dan 57 buku. Menulis bukan sekadar melahirkan karya, tetapi juga melatih disiplin, konsistensi, dan dedikasi.

Penegasan: Widyaprada Penulis = Widyaprada Produktif dan Inspiratif

Widyaprada yang menulis adalah Widyaprada produktif dan inspiratif.

  • Produktif karena menambah khasanah pengetahuan.
  • Inspiratif karena mampu menggugah dan mencerahkan banyak pihak.

Tulisan WP adalah warisan pengetahuan sekaligus bukti dedikasi terhadap penjaminan mutu pendidikan. WP penulis sejatinya adalah pahlawan penggugah dan pencerah.

Penutup: Ajakan dan Semangat untuk Menulis

Menulis adalah keterampilan sekaligus panggilan. Bagi Widyaprada, menulis berarti mengabadikan kerja nyata, menyebarkan inspirasi, dan memperkuat kontribusi terhadap penjaminan mutu pendidikan.

Maka saya mengajak seluruh Widyaprada di Indonesia: mulailah menulis sekarang juga. Tidak perlu menunggu sempurna. Tulis apa adanya, tulis dari pengalaman nyata, tulis dari hati. Ingatlah, laporan akan tersimpan di lemari arsip, tetapi tulisan akan hidup sepanjang zaman. Menulis bukan soal bakat, melainkan keterampilan yang bisa dilatih.

Mari kita jadikan menulis sebagai napas profesionalisme kita. Karena Widyaprada penulis adalah Widyaprada produktif, Widyaprada inspiratif, pahlawan penggugah dan pencerah penjaminan mutu pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun