Sebagai istri, aku mencoba mengerti kondisi dirinya. Aku ingin membantu meringankan beban suamiku. Aku melihat teman-temanku walau ibu rumah tangga, tapi dia berdagang. Mereka membuka warung atau jualan keliling kampung. Ada pula yang berdagang dengan memanfaatkan media sosial. Aku suka melihat status WA atau FB teman-temanku menawarkan dagangan. Baik buatannya sendiri maupun mendagangkan barang milik orang lain (reseller). Dalam kondisi seperti ini, lapangan kerja susah, maka berdagang adalah cara untuk mendapatkan uang.Â
Aku mau berdagang tapi tidak punya modal. Akhirnya aku mencoba menjadi reseller. Aku kebetulan punya teman. Dia seorang reseller sebuah produk kosmetik, pakaian anak, pakaian orang dewasa, tas, sepatu, dan sebagainya. Aku pun menghubunginya dan meminta informasi bagaimana caranya menjadi reseller barang-barang seperti yang dia jual. Alhamdulillah, dia dengan antusias menjelaskannya dan menyemangatiku. Dia pun memberikan nomor WA yang bisa aku hubungi jika ingin menjadi reseller.Â
Aku coba jadi reseller produk-produk herbal dan madu karena aku pikir kondisi saat ini menuntut orang-orang untuk menjaga kesehatannya, diantaranya dengan mengonsumsi obat-oabatan dari bahan herbal dan madu. Selain itu, aku berpikir bahwa kalau jualan barang yang sama dengan temanku, aku takut disebut pesaingnya walau setiap orang tentunya punya jalan rezeki masing-masing walau barang yang dijualnya sama. (Bersambung...)