Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Adaptif di Masa Pandemi Covid-19

3 Agustus 2020   20:39 Diperbarui: 3 Agustus 2020   20:35 1980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: IDRIS APANDI

(Penulis Buku Strategi Pembelajaran Aktif Abad 21 dan HOTS, pernah menjadi Instruktur Provinsi Kurikulum 2013 dan Narasumber Peningkatan Kompetensi Pembelajaran [PKP] Berbasis Zonasi)

Sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang masih dilakukan secara jarak jauh sebagai dampak pandemic Covid-19, saat ini cukup banyak guru yang kebingungan dalam menyusun skenario Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena mereka dihadapkan pada keterbatasan atau tantangan dalam penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. 

PJJ apalagi yang dilakukan secara daring dihadapkan pada kendala ketersediaan sarana prasarana (smartphone/laptop), sinyal internet, dan juga biaya untuk membeli kuota internet yang membebani orang tua peserta didik, sedangkan pembelajaran tatap muka di sekolah belum dibolehkan dengan alasan untuk menjaga peserta didik terpapar Covid-19. 

Kendala dalam PJJ sangat terasa utamanya di daerah terpencil karena di satu sisi sinyal internet sulit, sedangkan di sisi lain, saat guru harus berkunjung ke rumah peserta didik, dihadapkan pada kondisi medan yang jauh dan sulit dijangkau.

 Sebelum bergulirnya tahun pelajaran 2020-2021, para guru berharap dan menunggu Kemendikbud membuat kurikulum adaptif pandemi Covid-19 sebagai panduan bagi mereka dalam melaksanakan PJJ selama masa pandemi. 

Kurikulum adaptif pada dasarnya adalah kurikulum yang menyesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan di lapangan sehingga dapat dilaksanakan oleh guru. Kurikulum adaptif, bukan hanya diperlukan pada pandemi saja, tetapi juga dalam situasi dan kondisi yang lainnya, seperti dalam kondisi bencana atau kejadian luar biasa lainnya.

Tahun pelajaran baru sudah berjalan dua minggu, dan kurikulum yang ditunggu belum kunjung diterbitkan. Oleh karena itu, para guru banyak yang menyampaikan materi seolah dalam kondisi normal, hanya modanya saja yang diubah atau modifikasi. 

Ada moda daring, moda luring, atau kombinasi daring-luring (blended learning), sehingga wajar ada yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya karena belum terbiasa.

Dalam kondisi belum terbitnya kurikulum adaptif di masa pandemic Covid-19, menurut saya, para guru tidak perlu putus asa. Daripada menunggu sesuatu yang belum pasti terbitnya, menurut saya, mereka perlu proaktif, kreatif, dan inovatif dalam menyusun kurikulum adaptif tersebut. Patokannya tetap setiap Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum pada Kurikulum 2013.

Maksud modifikasi tersebut bisa dalam bentuk: 1) menyeleksi, memilih, memilah, dan menggabungkan beberapa KD dalam satu semester ke dalam satu KD yang esensial (KD yang bisa merepresentasikan sekian banyak KD), 2) mengurangi bobot dan jumlah materi pelajaran yang diberikan, 3) menyesuaikan/ mengefisienkan jumlah jam pelajaran dengan tetap materi pokok dapat disampaikan kepada peserta didik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun