Berdasarkan dialog antara wartawan dengan Ceu Edoh di atas, ada beberapa pesan moral yang dapat diambil, yaitu:
- Pancasila bukan hanya gebyar dalam tataran gagasan, ide, dan wacana, tetapi harus dipahami, dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari;
- Pengamalan nilai-nilai Pancasila mulailah dari hal yang kecil atau sederhana di lingkungan keluarga, lingkungan tempat kerja, dan lingkungan masyarakat;
- Pembahasan dan penjelasan terkait Pancasila bukan hanya menggunakan bahasa-bahasa yang berat dan academic heavy, tetapi juga bisa menggunakan bahasa rakyat kebanyakan, bahasa yang lebih membumi, dan bahasa yang lebih sederhana, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat.
- Pancasila harus membumi, tidak ekslusif. Pembahasan terkait Pancasila bukan hanya ada di ruang-ruang kelas, diskusi-diskusi, atau seminar-seminar, tetapi membumi, hidup dalam jiwa anak bangsa, dan menjadi pedoman hidup sehari-hari. Banyak diantara hal baik yang dilakukan oleh masyarakat sebenarnya adalah cerminan pengamalan Pancasila, tetapi mereka belum memahaminya, karena Pancasila seolah menjadi hal yang ekslusif, tidak terkait dengan kehidupan mereka. Pancasila dianggap hanya ada saat belajar di sekolah dan bersifat hapalan, dan setelah itu terabaikan.
- Pemahaman Pancasila seperti yang dipaparkan oleh tokoh bernama Ceu Edoh adalah bukti bahwa rakyat perlu dididik dan perlu dipahamkan makna Pancasila sesuai dengan konteks kehidupannya hari agar mereka merasa perlu dan merasa memiliki Pancasila sebagai pandangan hidup bermasyarakat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!