Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kelulusan Siswa di Masa Pandemi Covid-19

14 Mei 2020   14:26 Diperbarui: 14 Mei 2020   14:40 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: IDRIS APANDI

(Praktisi dan Pemerhati Pendidikan)

 

"Masuk disambut gembira, lulus tanpa pelukan bahagia." Mungkin kalimat itu bisa menggambarkan kondisi kelulusan siswa SD, SMP, dan SMA/SMK tahun pelajaran 2019-2020. Hal ini disebabkan pandemi Corona (Covid-19) yang masih terjadi di Indonesia, sehingga pengumuman dan pembagian kelulusan tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka, tetapi secara daring. Hal ini adalah suatu hal tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh para pelaku pendidikan di Indonesia.

Sedih? Pasti. Karena biasanya kelulusan yang dilanjutkan dengan acara pelepasan diwarnai pelukan dan tangisan kebahagiaan, tapi kini sunyi dan senyap. Sekolah sepi, tidak ada aktivitas, karena sejak pertengahan Maret 2020 kegiatan belajar secara tatap muka dihentikan dan menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring. Para guru dan siswa hanya bisa berinteraksi dan menyapa melalui dunia maya. Rindu yang menggebu antara siswa dan guru terhalang oleh pandemi Covid-19 yang masih menjadi seteru. Media sosial menjadi pintu agar rindu siswa dan guru bisa berpadu.

Bukan hanya acara kelulusan yang dilaksanakan secara daring, kegiatan wisuda di beberapa Perguruan Tinggi pun dilaksanakan secara daring. Covid-19 membuat manusia harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada, serta melakukan hal yang sebelumnya tidak diduga, termasuk pembelajaran secara daring.

Pembelajaran daring memang sudah banyak dibahas dan dikembangkan dalam dunia pendidikan, tapi didesain dalam suasana normal, bukan dalam kondisi tidak normal seperti saat ini. Oleh karena itu, pemerintah pun tidak memasang target yang muluk terkait dengan proses dan hasil pembelajaran, termasuk masalah kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Selain itu, pelaksanaan PJJ terus dievaluasi agar bisa semakin baik dan bisa menjangkau semua daerah serta irit kuota internet, diantaranya Kemdikbud bekerja dengan TVRI menyiarkan materi-materi pelajaran.

Berdasarkan Surat Edaran Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, sebagai konsekuensi dari dihapuskannya Ujian Nasional (UN) tahun 2020 dan jika sekolah belum melaksanakan ujian sekolah, kelulusan siswa SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat ditentukan oleh nilai lima semester terakhir. Nilai semester genap kelas 9 dan kelas 12 dapat ditambahkan untuk nilai kelulusan. Sedangkan untuk SMK/Sederajat ditentukan berdasarkan nilai rapor, praktik kerja lapangan, portofolio, dan nilai praktik selama lima semester terakhir. Nilai semester genap tahun terakhir dapat digunakan sebagai nilai tambahan kelulusan.

Untuk jenjang SD/Sederajat, kelulusan ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir (kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 semester gasal). Nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan. Khusus untuk jenjang SMK, ada wacana atau usulan bahwa uji kompetensi dilaksanakan pada tahun ajaran berikutnya, tetapi yang menjadi masalahnya adalah pada teknisnya, karena para lulusan SMK sudah ada yang bekerja dan melanjutkan Pendidikan.

Pengumuman kelulusan diumumkan secara daring, para siswa mendapatkan soft copy surat kelulusan. Walau demikian, masih saja ada oknum siswa yang merayakan kelulusan dengan cara konvoi, hura-hura, dan aksi curet-coret seragam sekolah. Sungguh hal yang sangat tidak terpuji dan ironis ditengah kondisi bangsa Indonesia sedang terkena musibah. Tapi ada juga siswa yang merayakan kelulusan dengan cara yang terpuji seperti melakukan bakti sosial, membagikan masker untuk mencegah Covid-19. 

Kelulusan tanpa perayaan mungkin akan terasa kurang berkesan, hambar, dan kurang gebyar. Rencana yang telah disusun sebelumnya menjadi ambyar. Covid-19 terus menghajar, akibatnya fokus kegiatan akhir tahun menjadi buyar. Walau demikian, semangat jangan sampai pudar, para lulusan harus tetap tegar, semangat menyambut masa depan harus tetap berkibar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun