Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Masjidku Tak Terpengaruh Corona

23 Maret 2020   19:14 Diperbarui: 23 Maret 2020   19:28 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang aku tinggal aku di kampung ini, sudah ada beberapa jamaah yang dipanggil yang Maha Kuasa, seperti almarhum pak Amin, pak Soleh, dan pak Sidik. 

Tidak terbayang kalau suatu saat Pak Kurdi, Pak Husni, atau Pak Umar, atau bahkan aku sendiri yang dipanggil oleh Yang Maha Kuasa? Siapa yang salat di masjid ini?

Semoga saja generasi muda akan mau salat berjamaah di masjid, karena tidak bisa dipungkiri, yang salat di masjid lebih banyak orang tua dibandingkan dengan para pemuda. 

Mungkin mereka berpikir bahwa malaikat maut belum akan menjemput mereka, padahal yang namanya usia adalah rahasia Tuhan. Tadi malam aku mendapatkan kabar seorang temanku di sebuah daerah, masih muda, usianya sekitar 30-an meninggal karena serangan jantung.

Adanya imbauan agar umat Islam beribadah di rumah, mungkin bisa jadi "pembenaran" bagi yang sehari-hari mereka malas ke masjid. "Jangan ke masjid, takut virus Corona.", mungkin itu yang diucapkan oleh mereka. 

Aku tidak menyalahkan mereka, dan aku pun tidak merasa paling rajin salat, karena hal itu juga bisa masuk ke dalam bentuk kesombongan halus, dan hal ini merusak nilai amal ibadah di hadapan Allah. 

Semua terserah kepada mereka, toh mereka pun tahu keutamaan salat berjamaah. Azan berkumandang dari banyak masjid. Tinggal taufik dan hidayah-Nya yang mungkin belum sampai kepada hati mereka.

Masjid-masjid yang ada di kota-kota sudah ditutup untuk kegiatan salat berjamaah dan salat Jumat, tapi masjid tempat salat kami masih digunakan. Bukannya kami tidak taat terhadap instruksi pemerintah, soalnya untuk apa dibuat pengumuman bahwa masjid ditutup? Toh jamaah yang masuknya juga hanya beberapa orang saja.

Semoga wabah Corona cepat berlalu, masjid-masjid bisa kembali dimakmurkan, bisa digunakan untuk salat berjamaah atau aktivitas sosial keagamaan lainnya. Saat masjid-masjid besar itu dibuka kembali, semoga umat Islam akan benar-benar masuk ke masjid. 

Jangan seperti postingan temanku yang pernah aku lihat di media sosial menggunakan bahasa sunda, yaitu "masjid ditutup rariweuh, ari masjid keur dibuka arareuweuh." yang artinya saat masjid ditutup orang pada ribut, tapi saat masjid masih dibuka, jamaahnya tidak ada*** #IA, 23032020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun