Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik dan Taktik dalam Pembelajaran melalui Analogi Proses Masak Nasi Liwet

11 Februari 2020   22:41 Diperbarui: 14 Oktober 2020   21:11 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam pembelajaran dikenal istilah pendekatan, model, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Cukup banyak sumber yang menjelaskan definisi masing-masing istilah tersebut, tapi terus terang, bagi saya masih samar, hanya sekadar teori, tidak diberikan penjelasan atau deskripsi bagaimana konkritnya dalam pembelajaran. 

Saya cek dan telaah, baik yang dibuku maupun di internet definisinya hampir sama (untuk tidak mengatakannya sebagai copas). Ini yang tidak banyak dibahas oleh para penulis buku dan para instruktur. 

Istilah-istilah tersebut menjadi ambigu dan kadang suka menjadi bahan perdebatan di kalangan pelaku pendidikan. Belum ada kesepahaman berkaitan dengan definisi istilah-istilah tersebut. 

Dan, menurut saya, sepertinya sulit untuk mencapai kesepahaman diantara para pakar dan praktisi pendidikan. Mengapa? Karena ahli atau pakar berpendapat tergantung kepada apa yang dibaca, diketahui, dan dialaminya.

Pada praktik pembelajaran, memang sulit memilah secara jelas dan tegas antara pendekatan, model, strategi, metode, teknik, dan taktik, karena semuanya bergabung atau bercampur dalam satu proses pembelajaran. 

Antara yang satu dengan yang lain saling melengkapi dan saling mewarnai. Dengan kata lain, dalam sebuah pembelajaran yang aktif-kolaboratif ada pendekatan, model, strategi, metode, teknik, dan taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu, untuk memudahkan para pembaca berkaitan dengan pendekatan, model, strategi, metode, teknik, dan taktik, saya mencoba untuk mendeskripsikan dalam sebuah analogi berupa cerita yang saya beri judul MAKAN NASI LIWET BUATAN IBU sebagai berikut:

A.  PENDEKATAN

Di hari libur, sebuah keluarga hendak makan siang. Sang ibu memberikan pilihan (PENDEKATAN) kepada suami dan anak-anaknya, apakah mau makan siang di rumah atau makan siang di restoran. Suami dan anak-anaknya sepakat memilih makan siang di rumah dengan pertimbangan ingin makan makanan yang dimasak sang ibu karena sang ibu dikenal jago masak, sehingga masakannya selalu enak. Dan tentunya makan di rumah disamping tidak akan terjebak macet di jalan, bisa lebih cepat makan, dan lebih ekonomis.

B. MODEL

Sang ibu menawarkan kepada suami dan anak-anaknya, mau makan jenis (MODEL) makanan apa? Apakah model eropa, continental, atau Indonesia/ sunda?

Sang suami dan anak-anaknya meminta agar ibu memasak nasi sunda saja, dan khususnya nasi liwet. Soalnya sudah lama tidak makan nasi liwet. Dan nasi liwet buatan sang ibu dikenal enak, tidak ada duanya. Sang ibu menyanggupinya.

C. STRATEGI

Karena suami dan anak-anaknya meminta dibuatkan nasi liwet, maka sang ibu menyiapkan beberapa hal (STRATEGI) agar nasi liwetnya matang dengan baik dan enak dimakan.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Menyiapkan kompor dan memastikan gasnya tersedia.
  2. Menyiapkan alat-alat masak yang diperlukan seperti wajan, adukan nasi, katel, dll.
  3. Menyiapkan beras, lauk pauk, bahan-bahan sambel, bumbu, rempah-rempah, lalapan, dll.
  4. Beras dicuci sampai bersih
  5. Bahan-bahan sambal seperti cabe, bawang, dan tomat disiapkan, bersihkan, lalu disimpan pada wadah.
  6. Ikan asin dipotong-potong, dicuci, dan disimpan pada wadah yang telah ditentukan;
  7. Lalap dan sayuran dipotong-potong, dicuci, lalu disimpan/ ditiriskan pada wadah yang telah ditentukan, dll.

D. METODE

Metode masak nasi liwet yang dipakai adalah memasak di atas kompor gas dengan waktu selama sekian puluh menit, karena dinilai lebih efektif agar nasi liwet cepat matang. Dan saat ini sudah jarang rumah yang memasak dengan menggunakan tungku dan kayu bakar.

E. TEKNIK

Saat memasak nasi liwet, supaya nasi liwetnya matang dan enak disantap, ada beberapa hal yang dilakukan (TEKNIK), antara lain:

  1. Beras yang sebelumnya telah dibersihkan dimasukkan bersama dengan air yang masih mentah;
  2. Nasi liwet dibubuhi bumbu seperti garam, penyedap rasa, daun salam, serai, dan bawang, supaya wangi dan gurih;
  3. Pada saat airnya mendidih, buka tutup wajan agar tidak meluber keluar dan agar udara yang keluar;
  4. Saat air pada wajan sudah mulai surut, lalu simpan daun di nasi yang mau matang, lalu simpan (tumpangkan) bahan-bahan untuk sambal dan ikan asin.
  5. Besar bara api diatur sesuai dengan kebutuhannya. Jangan sampai nasi liwet gosong atau justru nasi liwetnya tidak matang.
  6. Ibu menggoreng lauk pauk dan memasak sayur dengan terampil dan penuh percaya diri. Sesekali suara dari alat masak terdengar sebagai bagian dari seni memasak;
  7. Ibu membuat sambal dengan takaran bumbu yang pas. Diulek sampai bahan-bahan menyatu dan rasanya pas.

F. TAKTIK

Supaya suami dan anak-anaknya tidak menunggu, maka sambil menanak nasi liwet, ada beberapa kegiatan (TAKTIK) yang dilakukan oleh ibu, yaitu:

  1. Memasak sayuran, tahu, tempe, dan lauk pauk lainnya pada kompor yang lainnya;
  2. Mempersiapkan peralatan makan seperti piring, gelas, sendok, dll.
  3. Mempersiapkan buah-buahan yang akan dipakai untuk cuci mulut. Menyusunnya dengan rapi pada wadah yang telah ditentukan;
  4. Menyiapkan air minum, baik air putih tawar maupun air the panas, karena ada yang suka air air minum bening dan air teh panas;
  5. Untuk menambah nafsu makan, ibu menyiapkan menu atau lalap khusus seperti jengkol atau pete.
  6. Nasi liwet yang telah matang, setelah diangkat dari kompor dibiarkan di wajan supaya tidak cepat dingin;
  7. Masakan lainnya disimpan di atas piring lalu dihias agar menarik dan meningkatkan nafsu makan.
  8. Dengan wajah sumringah, ibu menyajikan nasi liwet untuk disantap oleh keluarga tercinta.

Analogi di atas semoga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pembaca agar bisa lebih  paham berkaitan dengan pendekatan, model, strategi, metode, Teknik, dan taktik. 

Kadang orang membaca berkali-kali definisinya tapi kalau tanpa disertai dengan contoh konkrit tetap saja bingung. Saya sengaja tidak menampilkan definisi-definisi dari beberapa istilah tersebut. Tujuannya supaya para pembaca bisa langsung membaca analoginya tanpa "terganggu" atau terpaku dengan definisi.

Analogi tersebut tentunya hanya sebuah contoh saja. Dalam proses pembelajaran, guru dapat menyesuaikan dengan karakteristik setiap mata pelajaran masing-masing. Saran saya, guru jangan terlalu memusingkan atau terlalu terpaku kepada istilah-istilah tersebut di atas, karena kadang bisa membuat guru merasa kurang nyaman.

Mengajar saja baik air mengalir. Jadilah guru merdeka, jadilah diri sendiri, dan penilaian akhirnya ada di para siswanya. Kalau guru mengajarnya bagus, maka para siswa akan merasa nyaman, senang, antusias, dan semangat. 

Sebaliknya, kalau cara mengajar gurunya kurang menyenangkan, maka para siswa akan bosan, kurang bersemangat, dan berdampak terhadap rendahnya pencapaian hasil belajar.

Oleh: IDRIS APANDI (Penulis Buku Strategi Pembelajaran Abad 21 dan HOTS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun