Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

4 Langkah Membuat Stimulus Soal HOTS yang Efektif

22 Agustus 2019   17:39 Diperbarui: 24 Juni 2021   07:34 8706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar pengguna jalan yang melanggar, katanya, mengakui kesalahannya. Namun ada juga yang memperolokolok dan tidak mau mengakuinya. "Kami mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan umumnya, agar mematuhi segala peraturan berlalu lintas, melengkapi surat-surat kendaraan, dan memakai atribut kendaraan seperti kaca spion," pungkasnya. 

(Sumber: goaceh.co)

 

Setiap pengguna jalan diwajibkan memenuhi peraturan lalu lintas saat mengendarai kendaraan di jalan raya. Surat-surat kendaraan wajib dibawa, kelengkapan kendaraan standar seperti kaca spion dan lampu harus ada, serta wajib memakai helm kalau menggunakan sepeda motor. Pada kenyataanya, pelanggaran lalu lintas masih saja terjadi atau dilakukan oleh masyarakat sehingga penegakkan hukum seperti tilang dilakukan oleh polisi kepada para pelanggar. Tujuan tilang tersebut disamping untuk memberikan efek jera juga untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat.

Berdasarkan kepada uraian tersebut di atas, silakan kamu analisis dampak pelanggaran lalu lintas terhadap ketertiban hidup bermasyarakat disertai alasannya!"

 

Pada praktiknya, menyusun stimulus soal HOTS merupakan hal yang gampang-gampang susah bagi sebagian guru. Pada bimtek-bimtek kurikulum 2013 atau HOTS yang pernah saya isi, materi penulisan soal HOTS merupakan materi yang memakan waktu dan energi yang cukup banyak bagi peserta, sehingga alokasi jumlah jam pelajarannya pun cukup lama. Para peserta ada yang terlihat harus berpikir keras bahkan stuck hanya untuk menyusun stimulus hanya untuk satu soal saja karena keterbatasan referensi, bahan, dan perbendaharaan kata-kata menjadi sebuah stimulus yang lengkap.

 Stimulus soal harus sesuai dengan KKO pada IPK yang akan diukur dan redaksinya yang mudah dipahami dan sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Oleh karena itu, guru harus meningkatkan kemampuannya dalam menyusun stimulus dengan cara banyak membaca dan berlatih menulis stimulus soal HOTS. Dengan kata lain, kemampuan literasi guru pun harus ditingkatkan.

Baca juga: Sudah Seberapa HOTS-kah Anda?

Ketika guru banyak membaca atau memiliki banyak koleksi data dan informasi terkait mata pelajaran yang diampunya, maka akan memudahkan guru dalam menulis stimulis soal HOTS. Berbagai sumber seperti berita di koran, majalah, dan internet pun dalam dimanfaatkan oleh guru untuk menambah variasi stimulus soal HOTS, karena sebuah soal HOTS hanya bisa digunakan untuk satu kali untuk subjek atau sasaran yang sama. Variasi pada soal yang dimaksud adalah bisa dalam bentuk variasi bentuk stimulus, variasi deskripsi stimulus, atau variasi pertanyaan, atau variasi soal itu sendiri. Intinya, soal tersebut mendorong siswa untuk berpikir kreatif, berpikir kritis, dan menyelesaikan masalah.

Ketika soal yang sama persis diberikan lagi kepada subjek atau sasaran yang sama, maka soal tersebut bukan lagi soal HOTS, tetapi menjadi soal LOTS, karena disamping telah diketahui sebelumnya, kurang menantang, dan greget soal tersebut menjadi berkurang atau bahkan hilang. Dengan kata lain, soal HOTS harus memberikan pengalaman-pengalaman baru bagi siswa sehingga terus dapat menggunakan  kreativitas dan daya kritisnya dalam menyelesaikan masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun