Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nilai Spiritual Mudik

25 Juni 2016   14:39 Diperbarui: 25 Juni 2016   15:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mudik ke kampung kampung halaman yang hanya beberapa hari, seseorang menyiapkan banyak bekal, bahkan jauh-jauh hari telah menabung buat mudik. Kalau pun kekurangan bekal, bisa meminjam kepada yang lain. Sekarang kita bertanya kepada diri kita masing-masing, sudah berapa banyak bekal yang sudah disiapkan untuk mudik kepada keabadian? Di alam sana, hanya amal kebaikan masing-masing manusia ketika hidup di dunia yang dapat membantunya. Dia tidak dapat dibantu atau membantu orang lain, walau kepada orang tua, suami, istri, atau anak-anak yang dicintainya. Setiap manusia mempertanggung jawabkan diri mereka masing-masing dihadapan-Nya. Oleh karena itu, melalui momentum ramadhan ini, seorang muslim bukan sekedar memikirkan mudik yang hanya dilakoni beberapa hari saja, tapi mudik kepada keabadian alias kematian. Itulah sejatinya nilai spiritualitas mudik.

Indramayu, 20 Ramadan 1437 H/ 25 Juni 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun