Mohon tunggu...
Devin Aditya
Devin Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - ..

..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bersama Menggapai Langit Sang Cleopatra

17 Februari 2020   22:51 Diperbarui: 17 Februari 2020   22:58 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Bagiku rasanya bagai karang yang dihantam oleh derasnya ombak. Terasa sakit namun tetap diam seribu bahasa seolah-olah tak terjadi apa-apa.

Beberapa bulan berlalu, aku dan kedua sahabatku Salma dan Sayyidah masih tetap melakukan kebiasaan- kebiasaan berkumpul kami. Sembari terus melakukan target-target kami yang mulai terwujud. alhamdulillah, coba liat deh Girls, gak kerasa udah banyak aja nih hal yang udah kita lakuin. Salma yang sangat bersemangat terburu-buru melihat list yang ada di genggaman Sayyidah sambil bersorak kegirangan Huhuy, senangnya hati ini. Aku tetap terdiam dan terfikir kita hampir berhasil Walaupun tanpa si sosok ambisius Adara. Rindu ? Ya, aku rindukan sosoknya yang selalu memotivasi ku disaat aku berada jauh dibawah langit. Begitu pun Sayyidah, dalam pikiran dan hatinya aku tau betapa kehilangannya sosok Adara. Walaupun dia selalu bersikap seolah-olah tak pernah terjadi apa pun. Begitu pun dengan Salma, tapi Salma dia selalu bisa mematahkan fikiran-fikiran negatif ku terhadap apa yang terjadi antara kita dan Adara. Dan diubahnya menjadi fikiran-fikiran positif. Namun, aku tau dia sendiri pun tak bisa menghilangkan semua fikiran negatif nya terhadap Adara. Ya, masa-masa itu sungguh sangat palsu. Dimana aku dan kedua sahabatku bersikap biasa-biasa saja diluar. Namun, benar benar merasa hancur di dalam.

  Genap 3 tahun aku bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Akhirnya hari yang dinanti-nantikan terjadi, ya kelulusanku. Rasanya beban itu bukan semakin menghilang. Namun, rasanya beban itu semakin mendekati diriku yang kini akan mulai beranjak menginjakan kaki ke bangku perkuliahan. Persiapan untuk sejauh ini telah ku persiapkan untuk akhirnya sampai pada tahap ini. Aku, Salma, Sayyidah benar- benar hampir menjadi hunter of Scholarship selama beberapa tahun kebelakang, Serta persiapan-persiapan untuk memenuhi persyaratan kami lakukan jauh-jauh hari.

   Pada hari kelulusanku ini, tepat sekali dengan hari jadi persahabatanku dengan Sayyidah, Salma, dan Adara yang ke 10 tahun. "Girls gak kerasa yah kita udah bareng-bareng ngelewatin semuanya selama 10 tahun" ucapku terharu. " iya yah gila banget nih, gak kerasa 10 tahun barengan sama orang-orang kayak kalian ", timpal salma sekenanya sambil tertawa." Yeh gitu banget deh kamu sal". Jawab Sayyidah sambil cemberut. Melihat tingkah mereka membuatku hanya bisa tersenyum sambil berkata dalam hati " betapa bersyukurnya aku mendapatkan mereka".

    Setelah kelulusan kami, kami mulai giat mempersiapkan segala persyartan yang kurang untuk mendapatkan beasiswa, tak hanya itu, dengan giatnya kami mempesiapkan segalanya, semakin sering kami bertemu berbincang dan menghabiskan waktu bersama, kesibukan kami membawa aku dan sahabat-sahabatku sedikit melupakan hal yang terjadi pada kami dan Adara. Namun, bagaimanapun juga kami tetap merindukan Adara. " aku rindu Adara..." lirih ku dalam lamunan sepanjang tadi, "ha'h?" Salma dan Sayyidah sembari melihatku " aku benar-benar rindu dia, selama 10 tahun bersama rasanya berbeda jika harus tanpa dia!" Tegasku pada mereka. Ternyata ucapanku membuat mereka menyadari bahwa mereka benar-benar rapuh atas apa yang terjadi, seketika air mata kami pun berjatuhan membasahi pipi kami, kami pun larut dalam banjirnya kesedihan kami merindukan sosok Adara.

   Pagi itu kami bersiap-siap untuk melakukan tes untuk mendapatkan beasiswa kami, kami berangkat lebih pagi karena tes tersebut diadakan cukup jauh, dag-dig-dug jantung ini merasa sangat gugup, " apakah aku akan berhasil atau tidak?, apakah aku sudah siap atau ternyata sebaliknya?" Terus saja itu yang aku fikirkan pada saat di perjalanan. Pada saat sampai kami pun pergi bersiap entah itu untuk merapihkan pakaian, ataupun segala perlengkapan untuk tes kami, aku diam dan terus menatap ke cermin yang di sediakan di di tempat persiapan peserta, aku menatap dalam  diriku dengan lama, " Ok Cleo, You can get the best, you can do it, Percaya, Allah akan bantu jika itu sulit, lakukan yang terbaik Cleo!".


  Tik,Tok,Tik,Tok. bunyi detakan jam yang semakin menunjukan bahwa waktu tes sebentar lagi usai, Tak terasa soal demi soal telah aku kerjakan, kulihat kanan kiri orang-orang masih berusaha untuk menjawab soal-soal tersebut dengan keringat yang bercucuran menandakan bahwa mereka telah bekerja dengan se maksimal mungkin untuk menjawab soal-soal tersebut, kulihat Salma dan Sayyidah yang juga berusaha sekeras mungkin agar jawaban mereka tidak salah. Hingga akhirnya tes pun dinyatakan selesai dan semua peserta segera mengumpulkan kertas-kertas yang mereka telah isi dengan keyakinan mereka, ada rasa lega satu tes telah aku selesaikan dengan baik, untuk hasil aku akan serahkan pada Allah yang mengetahui segala yang terbaik untuk hambanya.

 "Duh, laper nih !" Rengek Salma, "uhh cup..cupp..cup.. dede habis mikir keras jadi lapar yah? Ayookk kita makan ayooo" balas sayyidah dengan nada yang membuat orang geli mendengarnya, dan membuat orang tertawa " ishhh, geli banget deh, ayo ah cepet kita cari makan" balas aku yang juga tak sabar ingin segera melahap beberapa makanan.

   Pada saat kami sedang bercanda dan berbincang. Tiba-tiba ada hentakan kaki yang sangat ku kenali mendekat. Rasanya hati ini ingin menangis mengeluarkan apa yang selama ini terbelenggu. Ketika melihat sosok yang kurindukan dan ku sayangi selama ini ada dihadapanku Ya sosok itu adalah Adara " Happy Anniversary yang ke-10 tahun girls" ucap Adara dengan mata berkaca-kaca. " Maaf telat yah ehehe"  Ya, seketika itu pun aku, Salma, dan Sayyidah langsung memeluk Adara. Rasanya semua beban tentang Adara yang selama ini dipikul hilang begitu saja ketika kami saling berpelukan. Tak terlewatkan kami semua saling meminta maaf. " Girls, maaf untuk sikapku beberapa bulan lalu. Sungguh aku minta maaf, Aku hanya ingin menggapai impianku dengan caraku sendiri. Namun, kesalahanku malah membuat semuanya terasa sendiri dengan meninggalkan sosok penyemangat seperti kalian!". Jelas Adara sambil mengeluarkan butiran-butiran air mata. Kami mengerti apa yang Adara lakukan itu tidak salah dan akhirnya kami pun berbaikan dan memutuskan untuk kembali bersama. Dan tetap melanjutkan target kami bersama Namun, Adara menggapai dengan Cara nya sendiri.

   Hingga akhirnya beberapa bulan kemudian tepat pada bulan Nopember setelah kami melakuan berbagi tes dengan segala perjuangan. Aku dan ketiga sahabatku melanjutkan kuliah kami, Rasanya itu benar-benar sangat melegakan bagi ku dan ketiga sahabatku. Karena Kini aku dan ketiga sahabatku resmi menjadi seorang mahasiswa di luar negeri dan yang paling membagakan, kami bersama-sama mendapatkan beasiswa. Dan yang sangat menggembirakan untuk ku dan sahabatku adalah di terima di tempat kuliah yang kami inginkan dari dulu. Ya yaitu di negeri Sang Cleopatra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun