Mohon tunggu...
IDA TRI WAHYUNI
IDA TRI WAHYUNI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Hallo jangan lupa beri ranting dan komentar masukan ya :) | Instragram:_idatriwy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tikus Desa dan Tikus Kota

4 Agustus 2023   06:43 Diperbarui: 4 Agustus 2023   06:49 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Stimuls Teks "Tikus Kota dan Tikus Desa"

Seekor Tikus Kota pernah mengunjungi seorang kerabat yang tinggal di pedesaan. Untuk makan siang, Tikus Pedesaan menyajikan batang gandum, akar, dan biji ek, dengan sedikit air dingin untuk diminum. Tikus Kota makan dengan sangat sedikit, menggigit sedikit ini dan itu, dan dengan caranya membuatnya sangat jelas bahwa dia makan makanan sederhana hanya untuk bersikap sopan. 

Setelah makan, teman-teman ngobrol panjang lebar, atau lebih tepatnya Tikus Kota berbicara tentang kehidupannya di kota sementara Tikus Desa mendengarkan.

"Lingkungan disini lebih sejuk ya"

"Iya, disini tempatnya lebih sejuk dibandingkan di kota," ujar segerombolan tikus kota sembari meneguk segelas air di tengah sawah.

"Bagaimana dengan kehidupan di kota?"


"Kehidupan di kota tidak sesejuk di desa, tetapi disana makanannya lebih enak dibandingkan makanan di desa, disana kalau bermain bisa leluasa karena banyak tempat yang bagus, nyaman, aman, dan menyenangkan".

"Tempat yang bagus dan menyenangkan? seperti apa itu?"

"Di kota kita bisa berlarian melintas antar gedung yang tinggi. Banyak wahana permainan yang bisa kita mainkan juga. Setiap hari aku bermain perosotan, gantungan, dan ayunan bersama teman-teman," sahut Tikus Kota dengan penuh antusias.

"Kalau kita haus, kita bisa minum air jeruk yang segar. Ada juga makanan enak seperti keju, daging asap, pizza, burger, dan lain-lain", jawab Tikus Kota.

" Wah seandainya aku bisa kesana, pasti akan lebih bergizi makananku", sahut Tikus Desa.

Setelah mereka membandingkan kehidupan di kota dan desa, mereka pergi tidur di sarang yang nyaman di pagar tanaman dan tidur dengan tenang dan nyaman sampai pagi. Dalam tidurnya, Tikus Desa bermimpi bahwa dia adalah Tikus Kota dengan segala kemewahan dan kesenangan kehidupan kota yang telah digambarkan temannya untuknya. Jadi keesokan harinya ketika Tikus Kota meminta Tikus Desa untuk pulang bersamanya ke kota, dia dengan senang hati menjawab ya.

Ketika mereka sampai di mansion tempat Tikus Kota tinggal, mereka menemukan di atas meja di ruang makan sisa-sisa perjamuan yang sangat bagus. Ada manisan dan jeli, kue kering, keju lezat, memang, makanan paling menggoda yang bisa dibayangkan Tikus. Tetapi ketika Tikus Desa hendak menggigit kue kecil, dia mendengar seekor Kucing mengeong keras dan menggaruk pintu. Dalam ketakutan yang luar biasa, Tikus-tikus itu bergegas ke tempat persembunyian, di mana mereka berbaring diam untuk waktu yang lama, hampir tidak berani bernapas. Ketika akhirnya mereka memberanikan diri kembali ke pesta, pintu terbuka tiba-tiba dan masuklah para pelayan untuk membersihkan meja, diikuti oleh Anjing Rumah.

Tikus Desa berhenti di sarang Tikus Kota hanya cukup lama untuk mengambil tas karpet dan payungnya.

"Kamu mungkin memiliki kemegahan dan kemewahan yang tidak aku miliki," katanya sambil bergegas pergi, "tetapi aku lebih suka makanan sederhana dan kehidupan sederhanaku di pedesaan dengan kedamaian dan keamanan yang menyertainya."

Kemiskinan dengan keamanan lebih baik daripada kelimpahan di tengah ketakutan dan

ketakpastian.

(Adaptasi dari Aesop's Fabel) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun