Mohon tunggu...
Ida Nur Laila
Ida Nur Laila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Konselor Senior di Jogja Family Center (JFC), Pengelola Balai Belajar Masyarakat (BBM), tinggal di pelosok kampung Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersikap Positif kepada Anak

28 Juli 2012   01:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:32 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13434375061020773128

[caption id="attachment_196684" align="aligncenter" width="289" caption="gambar - http://www.good-child-guide.com/"][/caption]

Dalam banyak kejadian, kita jumpai sikap-sikap yang tidak tepat dari orang tua terhadap anak. Orang tua berlaku sangat “otoriter” dengan patokan-patokan nilai yang diyakininya, dan pada akhirnya mengukur anak dengan kemampuan dirinya sendiri. Apabila ada sedikit saja perbuatan yang tidak disukai orang tua, langsung diapresiasi secara negatif.

Ketika anak melakukan sebuah kesalahan, seakan-akan anak sudah tidak ada nilai kebaikan sama sekali. Anak diposisikan sebagai “obyek” yang harus menurut segala keinginan orang tua, tanpa ada ruang dialog dan pendapat si anak tentang apa yang diinginkan. Banyak orang tua akhirnya berpikir dan bersikap negatif terhadap anak, walaupun bermula dari sebuah keinginan baik.

Sesungguhnya anak-anak itu seperti cermin, mereka hanya memantulkan apa yang diterima dari sekitarnya. Kalau anak-anak kita berkata-kata kasar, coba refleksi mungkin kita juga kasar dengannya. Menurut teori belajar sosial, imitasi adalah salah satu cara anak mengembangkan perilakunya. Ia akan meniru perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama yang berpengaruh dengannya.

Coba amati ketika orangtua mengantar anaknya ke sekolah, maka akan berkata, “jangan ini dan jangan itu”. Belum apa-apa ia sudah curiga dengan anaknya sendiri. Budaya mencurigai inilah yang harus kita lawan dan diganti dengan budaya mempercayai. Sikap negatif kita ganti dengan sikap positif.

Dari mana harus memulai? Dari rumah, syukur bisa merambat ke sekolah. Ubahlah paradigma anda dalam memandang anak. Ia bukan obyek, melain pribadi yang unik. Ia memiliki pikiran dan perasaannya sendiri. Yang dibutuhkannya adalah penghargaan dan pengakuan dari orang-orang sekitarnya.

Cara Mengembangkan Sikap Positif pada Anak

1.Mulailah dari diri sendiri dengan mengubah cara kita bersikap kepada anak dari mencurigai menjadi mempercayai, dari negatif menjadi positif.

2.Menghargai anak itu sebagai seorang pribadi.

3.Fokuslah pada ‘prestasi anak’, dan lebih ‘memaafkan’ pada kekurangannya.

4.Disiplin pada konsisten. Anda perlu mengajak anak menyikat gigi dua kali dalam satu hari. Anda harus melakukan hal ini secara rutin agar kelak anak terbiasa.

5.Bermain bersama anak

6.Hindari keluhan dan amarah.

7.Mintalah bantuan kepadanya. Sesekali, Anda perlu memberi kesempatan kepada anak untuk membantu atau membiarkan dia membereskan mainannya sendiri. Hal ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab pada diri anak.

8.Ajak anak fokus pada satu hal. Ketika minta anak untuk membereskan mainan yang berantakan, Anda perlu mematikan televisi terlebih dulu. Hal ini bermanfaat membuat anak fokus pada satu pekerjaan.

9.Pujian dan dukungan semangat sangat efektif dalam mendorong anak- anak untuk melakukan apa yang benar.

Demikianlah cara mengembangkan sikap positif pada anak, semoga bermanfaat.

Diolah dari berbagai sumber.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun