Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Enam Tahun Program We See Equal, Wujudkan Lingkungan Setara, Positif Gender, dan Aman Bagi Anak-Anak

11 Maret 2024   09:35 Diperbarui: 11 Maret 2024   09:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi P&G Indonesia

Stereotipe antara laki-laki dan perempuan memunculkan ketimpangan gender. Adanya perbedaan peran dan fungsi antara laki-laki dan perempuan seringkali berujung pada diskriminasi dan ketidakadilan. Perempuan menjadi pihak yang termarjinalkan. Entah berapa banyak perempuan yang menjadi korbannya.

Tidak terkecuali di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Adanya perlakuan yang berbeda karena perbedaan gender, tidak urung membuat para perempuan, terutama anak-anak, tidak mampu membentuk karakter dirinya yang positif. 

Mereka menjadi tidak percaya diri, tidak menghargai diri sendiri, merasa rendah diri, tidak memiliki kemampuan dan kesetaraan, tidak berani bersuara atau menyampaikan pendapat, serta karakter negatif lainnya. Tidak heran, jika mereka merasa menjadi tidak berdaya atas situasi yang dihadapi. Mereka seperti terkungkung, ibarat katak dalam tempurung.

Tapi..., itu dulu kondisi enam tahun lalu, sebelum P&G Indonesia bersama Save the Children mengusung program We See Equal (WSE). Program yang bertujuan untuk membentuk lingkungan yang setara, positif gender, dan aman bagi anak-anak. 

Program yang menyasar anak-anak sekolah, khususnya di Cianjur dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selain itu, menyasar para guru, tokoh masyarakat, dan tentu saja para orang tua yang notabene pihak yang paling dekat dengan anak. 

Modul yang diberikan dalam program itu, antara lain meliputi Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Lingkungan Sekolah, dan modul CHOICES yang mengajarkan pengembangan karakter positif pada anak-anak di sekolah. 

Program WSE lalu memperluas cakupan edukasi kepada orangtua dan pengasuh anak tentang pola asuh yang positif di rumah. Tujuannya, agar anak-anak dapat menerima pembelajaran yang positif tentang gender baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.  

Selama enam tahun itu, program WSE bergerilya dari satu desa ke desa lain, dari satu sekolah ke sekolah lain. Sejak 2018 hingga Desember 2023, program WSE telah berhasil memberdayakan sebanyak 26.998 anak, 1.874 guru, dan 2.990 orang tua. Mencakup 11 desa dan melibatkan 551 tokoh masyarakat. 

Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, Jumat 8 Maret 2024, P&G Indonesia mengajak sejumlah media berkunjung ke SMPN 2 Cianjur, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk melihat lebih dekat progres dari program tersebut. 

Dokumentasi P&G Indonesia
Dokumentasi P&G Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun