Mohon tunggu...
Referensi Wildan
Referensi Wildan Mohon Tunggu... Insinyur - Menulis untuk akal sehat

Sedang berlayar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mungkin Habib Rizieq Tidak Sadar Sedang Dibodohi Politikus?

30 November 2020   17:05 Diperbarui: 30 November 2020   22:51 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Tidak perlu diragukan lagi. Rabithah Alawiyah telah memberikan konfirmasi bahwa Rizieq Shihab (Sindonews, 2020) adalah seorang Sayyid atau Yik dalam bahasa kita . Lembaga sertifikasi keturunan Rasulullah ini bukan lembaga abal-abal macam Precision Public Policy. 

Metode penelitia Rabithah ini bukan main telitinya. Karena ketelitiannya itu, lembaga ini seringkali dianggap rasis oleh banyak peranakan Arab di dunia. Namun bagaimanapun, Ia tetap masyhur sebagai rujukan utama para sayyid, ilmuwan, atau siapapun yang tertarik mengetahui siapa saja keturunan Rasulullah.

Rizieq Shihab memang keturunan Nabi. Buyutnya adalah Al Imam Ahmad Al Muhajir dari Hadramaut. Manusia alim nan mulia. Dari jalur beliaulah biasanya nasab para sayyid dan habib yang ada di Indonesia ini tersambung.

Bagaimana dengan Habib? Habib adalah gelar yang diberikan oleh orang-orang yang mencintai Sayyid. Mencintai keturunan Rasulullah. Gelar Habib ini bukannya tanpa syarat. Sayyid penyandang gelar Habib mutlak mencintai sebelum dicintai. Ia harus berilmu dan berakhlak mulia. Ia wajib memberikan teladan dalam setiap perbuatannya. Tanpa itu semua, gelar Habib tidak perlu disematkan pada seorang Sayyid.

Definisi-definisi ini seringkali tidak diketahui oleh orang awam seperti saya dan Nikita Mirzani. Maka wajar saja jika Nikita kemudian menganggap Habib sebagai tukang obat atau Tabib. Lha wong memang senada. Habib dan Tabib. Apalagi jika ternyata aksi Yik Rizieq dan kelompoknya lebih banyak membuat kesal daripada membuat kami jatuh cinta.

Aksi-aksi Yik Rizieq ini memang meresahkan. Tidak hanya bagi saya, Nikita dan masyarakat pada umummnya. Tapi juga kalangan Sayyid atau keturunan Nabi lainnya. Bagaimana tidak, sebutan Habib masih melekat ketika Yik Rizieq meneriakkan bang***, tol**, lo**, penggal kepala dan cacian lainnya. Ucapan-ucapan kasar khas Yik Rizieq itu seakan menjadi stereotip bahwa kualitas keturunan Nabi itu rendahan.

Kualitas premium para keturunan Nabi yang lain seperti Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri, seorang 'alim 'allamah yang begitu menyejukkan atau Habib Muhammad bin Alawi Al Maliki, Profesor hadist yang yang dikenal dunia sebagai mujaddid atau pembaharu abad ini, seakan tenggelam, buyar tertutup oleh cacian dan makian Yik Riziq yang viral. Celakanya, yang viral tapi jelek inilah yang dianggap masyarakat awam sebagai laku normal keturunan Nabi.

Mereka berpikir, keturunan Nabi, orang Arab, ya kelakuannya begitu, suka mencaci, pemarah, halu, takut sama PKI, suka nonton video porno, dan kasar. Ini musibah! Saya memang tidak berharap keturunan Arab itu seperti Nam Joo Hyuk atau Lee Jae Wok yang kata teman saya lagi cakep-cakepnya. Tapi mohonlah diatur bagaimana supaya jurkam itu yang market-able gitu lho! Yang cakep, halus pekertinya, tidak suka yang porno-porno, dan tidak takut PKI. Pasti pikiran-pikiran jelek tadi tidak akan terbentuk.

Begitulah, yang berbuat hanya Yik Rizieq berserta organisasi guremnya, yang dicap jelek seluruh masyarakat muslim.

Anehnya, sepertinya mereka ini tidak sadar-sadar jika mereka telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi umat Islam. Padahal, disaat mereka rela berpanas-panas dan saling menularkan virus Corona saat melakukan aksi, ada pihak yang ngopi-ngopi santuy di ruang berpendingin nan sejuk. Mereka itu adalah politisi di negeri ini. Mari kita perhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun