Mohon tunggu...
Idamatul Istiqomah
Idamatul Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai pemula yang akan belajar mengapgrade diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Museum Tulungagung Disulap Jadi Kelas Inspiratif: Cerita 1.100 Siswa Selama 24 Hari

15 September 2025   10:15 Diperbarui: 15 September 2025   10:38 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kunjungan edukatif SMKN 1 Tulungagung di Museum Daerah Tulungagung 

Siapa bilang museum membosankan? Coba tanya 1.100 siswa SMKN 1 Tulungagung yang baru saja menghabiskan 24 hari serunya di Museum Daerah Tulungagung. Dari tanggal 19 Agustus sampai 11 September 2025, mereka nggak cuma jalan-jalan biasa, tapi benar-benar menyelami sejarah dengan cara yang asyik.

"Gila sih, ternyata Tulungagung tuh keren banget sejarahnya! Saya tidak menyangka ternyata Tulungagung menyimpan sejarah yang begitu kaya," ungkap Dian, siswa kelas XI, setelah mendengar penjelasan tentang koleksi arca dan lingga-yoni peninggalan masa Hindu-Buddha. Antusiasme serupa juga ditunjukkan Ratna, siswi kelas X, yang terpukau dengan cerita mata uang kuno. "Awalnya saya mengira museum itu membosankan, tetapi ketika Pak Bagus menjelaskan bahwa mata uang ini pernah digunakan untuk perdagangan dengan Cina ratusan tahun lalu, saya langsung tertarik," jelasnya. Langsung merinding dengernya," cerita Ratna, siswi kelas X yang matanya berbinar-binar.

Bapak Bagus, pemandu museum yang mendampingi kunjungan, menekankan peran penting Tulungagung dalam sejarah Nusantara. "Setiap benda di sini, dari mata uang kuno hingga peralatan tradisional, menceritakan kehidupan leluhur kita," ujarnya sambil memperlihatkan koleksi etnografi yang menakjubkan.

Di antara ribuan koleksi, sebuah arca berusia 800 tahun yang ditemukan di area Tulungagung menjadi bukti nyata kejayaan masa Kerajaan Kediri di wilayah ini. "Museum ini adalah jendela waktu yang memperlihatkan bagaimana masyarakat Tulungagung hidup dan berkembang dari masa ke masa," jelas Bapak Bagus.

Di jaman yang serba digital ini, ternyata museum masih bisa jadi tempat yang asyik buat belajar. Apalagi kalau cara ngajarnya dibuat seru dan interaktif. Terbukti dari hashtag #MuseumTulungagung yang langsung viral di medsos menjadi tren lokal, dengan para siswa aktif membagikan foto dan cerita mereka, menginspirasi remaja lain untuk mengunjungi museum.

Program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan dan museum dapat menghasilkan pengalaman pembelajaran yang bermakna. Di era digital yang serba cepat ini, pemahaman akan akar budaya dan sejarah menjadi semakin penting untuk membentuk generasi muda yang berkarakter.

Nah, siapa bilang generasi muda nggak peduli sama sejarah? Yang penting cara nyajikannya aja yang harus pas dan kekinian. Kayak kata pepatah: sejarah boleh lawas, tapi cara belajarnya kudu fresh!

Penulis:

  • Idamatul Istiqomah 
  • Rizqi Mufidatul Khusna

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun