Mohon tunggu...
Ida Mahvitasari
Ida Mahvitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Sociology University of Indonesia

Ida is the third years student of Sociology University of Indonesia. She has 3 values, such as learn, share, and inspire.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Modal pada Strategi UMKM pada Masa Digital Untuk Tetap Bertahan pada Masa Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Sosiologi

14 Juli 2021   08:30 Diperbarui: 14 Juli 2021   08:37 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pengaruh Modal pada Strategi UMKM Pada Masa Digital Untuk Tetap Bertahan pada Masa Pandemi COVID-19 dalam Perspektif Sosiologi

-Ida Mahvitasari- 

COVID-19 yang sudah lebih dari 1 tahun ini mendorong percepatan transformasi masyarakat digital di Indonesia karena pemerintah Indonesia memiliki kebijakan belajar dan bekerja di rumah. Jamalul Izza sebagai kepala APJII menyatakan bahwa terdapat peningkatan jumlah internet sebanyak 73,7% pada kuartil kedua tahun 2020 berdasarkan data BPS tahun 2020. UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak dengan adanya transformasi masyarakat digital di Indonesia. Digitalisasi memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM yang mulai melakukan marketing digital. Hal ini terbukti di Padang sebagai kota dengan UMKM terbanyak di Indonesia mencapai 93.648 UMKM yang mendapatkan penghargaan Natamukti dari Kementerian UMKM dan International Council for Small Business (ICSB) tahun 2020 sebagai kota yang sukses mempromosikan, mendorong perkembangan UMKM, dan menciptakan ekosistem UMKM yang baik di Padang.

Perkembangan teknologi digital juga menjadi tantangan bagi perkembangan UMKM di Indonesia karena adanya kesenjangan digital bagi para pelaku UMKM yang lain. Hal ini didasarkan pada data KOMINFO bahwa indeks literasi nasional masih di tingkat sedang (3,00) dari skor tertinggi (4,00). Apalagi dalam konteks pandemi COVID-19 ini, terdapat 37.000 UMKM yang terdampak oleh COVID-19 didasarkan pada laporan Kementerian UMKM di Indonesia. Jika hal ini tetap terjadi, maka hal ini akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi nasional karena UMKM adalah bisnis yang bisa mendorong perkembangan ekonomi nasional. Terdapat beberapa strategi yang berbeda yang dilakukan oleh pelaku UMKM di Padang dalam menghadapi digitalisasi dan tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19 didasarkan pada modalnya, yaitu: 

  1. COVID-19 Mendorong Pertumbuhan Marketing Digital

Di masa digital ini, banyak sekali UMKM yang beralih menggunakan marketing digital dalam penjualan produknya. Misalnya adalah Yona, pemilik UMKM Lezatly yang mulai merintis bisnisnya pada Bulan Juni 2020 dengan menjual produk spaghetti panggang dan minuman sehat di Padang. Menurutnya, penjualan produknya melalui sosial media, khususnya whatsapp dan instagram menjadi salah satu strategi untuk menjangkau konsumen lebih banyak. Kenaikan penjualan ini dibuktikan dengan pendapatan yang meningkat menjadi Rp 100.000,-/hari dibandingkan jika dia tidak promosi menggunakan media sosial dengan pendapatan Rp 45.000,-/hari. 

Hal ini juga terjadi pada Aisha Rizqy sebagai pemilik UMKM Machsary.id yang mulai merintis bisnis masker kain untuk pesta di Padang pada Bulan Mei 2020. Dia dan partnernya melakukan promosi produknya melalui Shopee dan Instagram. Hal ini sangat membantunya untuk penjualan barangnya. Bahkan, penjualan masker kain ini sudah meluas ke Sulawesi dengan pendapatan mencapai Rp 4000.000,-/bulan dibandingkan sebelumnya Rp 2000.000,- sampai Rp 3000.000,-/bulan. Aisha dan partnernya juga pernah berjualan offline di salah satu GOR di Padang dari pagi-siang selama 3 minggu, tetapi mereka memilih berhenti karena penjualan yang tidak meningkat dibandingkan dengan penjualan secara online. Namun, hal ini justru berkebalikan dengan Ibu Desi yang tidak memiliki kemampuan digital yang baik. Bu Desi adalah seorang penjual kerupuk Kamang di Padang yang hanya menjual di pasar setiap hari Rabu dan Sabtu. Sebelum pandemi, penjualannya mencapai 50kg/hari dengan penghasilan mencapai Rp 2000.000,-. Namun, selama pandemi dengan diberlakukannya PSBB, beliau memberhentikan UMKM nya dan hanya membantu suaminya mencari nafkah di sawah. Hal ini membuktikan bahwa COVID-19 bisa menjadi peluang marketing produk bagi pelaku yang memiliki kemampuan digita, begitu pula sebaliknya. Dalam Ilmu Sosiologi, Bourdieu menyebutkan kemampuan dalam menggunakan teknologi digital ini disebut sebagai modal ekonomi atau faktor produksi yang sangat fundamental dalam kehidupan individu. 

  1. Relasi sebagai Modal Sosial dalam Mempertahankan UMKM di Tengah Pandemi COVID-19

Strategi kedua untuk bertahan bagi para pelaku UMKM adalah dengan menjalin relasi. Dalam Ilmu Sosiologi, Bourdieu menyebutkan relasi dengan orang lain sebagai modal sosial. Dalam menjalankan bisnisnya di Machsary.id, Aisha bekerjasama dengan penjahit lokal di Padang yang kekurangan konsumen di masa pandemi ini. Kerjasama ini tentunya membuka peluang bagi penjahit lokal dalam produksinya untuk bertahan pula di tengah pandemi ini yang harus kehilangan banyak konsumen. Aisha juga bekerjasama dengan kakaknya yang lebih banyak membantu dalam dunia marketing. Dia juga meminta bantuan teman-temannya untuk bantu memberi testimoni dan mempromosikan produknya dengan tujuan meraih konsumen lebih luas lagi. 

Hal ini terjadi pula pada Yona yang membuat poster penjualan makanan dan minumannya dan disebarkan kepada relasinya untuk bantu disebarkan lagi dengan tujuan meraih konsumen lebih banyak lagi. Namun, bagi Bu Desi yang hanya bisa menjual produknya di pasar terpaksa harus berhenti karena tidak bisa mempromosikan produknya melalui media sosial dan mayoritas mata pencaharian disana adalah penjual kerupuk kamang sehingga dia tidak bisa menjualnya ke tetangga. Pengalaman ketiga pelaku UMKM ini menunjukkan bahwa perbedaan modal sosial memberi pengaruh kepada tingkat resiliensi UMKM di tengah pandemi COVID-19

  1. Ilmu Bisnis dalam Mempertahankan UMKM di tengah Pandemi COVID-19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun