Mohon tunggu...
Ida Fadhila
Ida Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Daily Routine KKN RDR 77 Kelompok 38

Mahasiswi Ekonomi Islam UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menekan Angka Pengangguran di Masa Transisi dengan Menghidupkan Kembali Balai Latihan Kerja

16 November 2021   16:19 Diperbarui: 16 November 2021   16:48 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid-19 yang terjadi dua tahun belakangan ini di hampir seluruh belahan dunia, berdampak pada banyak hal. Pandemi membawa dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia. 

Diantaranya yaitu peningkatan angka pengangguran akibat adanya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Bagi sebagian warga Desa Kebonadem yang profesinya sebagai karyawan swasta banyak yang terkena dampak PHK akibat pandemi covid-19. 

Untuk mensiasati angka pengangguran yang semakin meningkat selain memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang terdampak pandemi, pemerintah juga menghidupkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) yang sempat vakum. Salah satunya adalah BLK yang ada di Desa Kebonadem.

Balai latihan kerja mengajak ibu-ibu PKK yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang terdampak PHK untuk mengasah kemampuannya agar dapat menciptakan peluang untuk mendapatkan pengahsilan dan penciptaan lapangan kerja baru.

 Program yang diajarkan oleh BLK Desa Kebonadem beraneka ragam, diantaranya yaitu pelatihan menjahit, pelatihan memasak, pelatihan merias pengantin, pelatihan merajut, pelatihan daur ulang barang bekas, pelatihan otomotif untuk bapak-bapak dan remaja yang belum bekerja, pelatihan computer dan jaringan.

Kali ini, BLK Desa Kebonadem yang bekerja sama dengan Mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 38 mengajak ibu-ibu PKK dan para remaja Angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan mengikuti pelatihan merajut. Pelatihan merajut ini menggunakan kain wol yang akan dijadikan berbagai kerajinan tangan, seperti vas bunga, taplak meja, hiasan dinding, baju, topi, selendang, slayer, blazer, dll. 

Di masa transisi dari pandemi ke new normal ini, salah satu sektor yang dapat diandalkan untuk memperbaiki perkonomian dan mengatasi pengangguran adalah sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

UMKM memiliki peluang yang cukup tinggi untuk bertahan ditengah pandemi. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu unit usaha yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian juga kesejahteraan masyarakat Indonesia (Akim, Konety, Purnama, & Adila, 2018). 

Oleh karena itu, pemerintah Desa Kebonadem merasa jika penghidupan kembali BLK dan mengajak masyarakat untuk mencari peluang agar dapat menstabilkan perekonomian masing-masing. Jika dilihat dari peluangnya, pelatihan merajut yang dapat menghasilkan berbagai jenis kerajinan tangan ini memiliki peluang pasar yang sangat besar. Apalagi trend masa kini yang sedang digandrungi oleh anak muda yaitu trend memakai outer rajut serta baju rajut.  

Melihat peluang yang cukup besar, ibu-ibu PKK serta masyarakat yang mengikuti pelatihan sangat antusias dan mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. 

Selama lima hari, anggota BLK Desa Kebonadem sudah berhasil memproduksi sebanyak 70 kerajinan tangan, yang terdiri dari vas bunga, topi, outer (blazer), yang diproduksi oleh 13 orang. Hasil dari kerajinan tangan ini akan ditampung oleh Toko UMKM Desa Kebonadem dan Toko UMKM Kecamatan Brangsong. Toko UMKM tersebut hanya sebagai tempat untuk menampung hasil UMKM masyarakat Desa Kebonadem dan Kecamatan Brangsong. Untuk pemasarannya selain menggunakan metode offline di toko, juga menggunakan metode pemasaran online seperti Instagram, facebook, shopee, tokopedia, dan Lazada.

Jumlah UMKM yang menitipkan hasilnya juga tergolong banyak, penjualan hasil UMKM dikelola oleh pemerintah Desa Kebonadem dan pemerintah Kecamatan Brangsong. Pihak pemerintah tidak meminta hasil penjualan sedikitpun, karena hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membantu menstabilkan ekonomi masyarakat.

 Untuk mempermudah penjual dan pembeli, transaksi dalam penjualan ini selain cash juga bisa dilakukan menggunakan m-banking maupun e-wallet, seperti gopay, ovo, shopeepay. Dengan digitalisasi ini kurang lebih sangat membantu mempertahankan UMKM ditengah kondisi pandemi seperti sekarang.

Bagi masyarakat Desa yang tidak paham dengan penggunakan media digital pemerintah Desa dengan sigap membantu memberikan hasil penjualannya secara cash disertai dengan pelaporan hasil penjualan setiap bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun