Kesehatan merupakan pondasi utama dalam keberhasilan pendidikan. Peserta didik yang sehat akan lebih mudah berkonsentrasi, aktif mengikuti kegiatan, dan meraih prestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik. Sebaliknya, ketika kesehatan terabaikan, proses belajar pun terhambat. Di sinilah pentingnya keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang tidak boleh dipandang hanya sebagai pelengkap, melainkan sebagai bagian integral dari sistem pendidikan.
Masih banyak yang menganggap UKS sebatas ruang kecil dengan kotak P3K dan beberapa perlengkapan sederhana. Padahal, esensi UKS jauh lebih luas daripada itu. UKS adalah program terpadu yang bertujuan menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, memberikan layanan kesehatan dasar, serta mengedukasi warga sekolah tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Melalui UKS, peserta didik diajak membiasakan diri menjaga kebersihan, membangun pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan memahami pentingnya kesehatan mental. Dengan demikian, UKS berfungsi sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan penyakit sekaligus pusat pembiasaan perilaku sehat sejak dini.
Saat ini, pemerintah juga memperkuat peran UKS melalui berbagai inisiatif. Salah satunya adalah pelaksanaan Assessmen Mandiri Stratifikasi UKS yang membantu sekolah menilai sejauh mana pelaksanaan UKS sudah berjalan. Dari hasil stratifikasi tersebut, sekolah tidak berhenti pada tahap evaluasi, melainkan dituntut untuk menindaklanjutinya dengan rencana konkret. Selain itu, pemerintah menyediakan materi edukasi kesehatan yang dapat dimanfaatkan sekolah dalam kegiatan penyuluhan maupun praktik pembiasaan hidup sehat. Kehadiran program ini menunjukkan bahwa UKS bukan sekadar formalitas administratif, melainkan salah satu indikator mutu pendidikan yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan di semua jenjang.
Namun, penguatan UKS tentu tidak bisa dijalankan sekolah seorang diri. Dibutuhkan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak. Pemerintah perlu hadir dengan kebijakan yang jelas dan dukungan fasilitas yang memadai. Puskesmas dan tenaga kesehatan dapat menjadi mitra strategis dalam pemeriksaan kesehatan maupun penyuluhan. Guru berperan sebagai penggerak pembiasaan hidup sehat di sekolah, sementara orang tua di rumah melanjutkan teladan tersebut agar konsisten dijalankan anak-anaknya. Yang terpenting, peserta didik itu sendiri harus menjadi subjek aktif, belajar dan menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan adalah aset berharga bagi masa depan mereka.
Urgensi UKS sangat jelas: tanpa kesehatan, pendidikan tidak akan berjalan maksimal. Karena itu, sudah saatnya UKS ditempatkan sebagai prioritas di setiap sekolah. Investasi dalam kesehatan peserta didik adalah investasi jangka panjang yang akan melahirkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter. Sekolah bukan hanya ruang belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga pusat pembentukan pola hidup sehat yang akan menempa generasi masa depan agar lebih tangguh menghadapi tantangan. zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI