Berangkatlah, Anakku yang Tangguh
Berangkatlah, anak muda yang berhati teduh,
Langkahmu menuju Tanah Suci bukan sekadar perjalanan,
Tapi bukti dari keringat yang kau kumpulkan,
Dari lelah yang tak pernah kau adukan.
Saat teman sebayamu sibuk berburu hiburan,
Engkau justru berburu keberkahan,
Menukar gemerlap dunia dengan cahaya iman,
Menjadikan Ka'bah sebagai tujuan, bukan keramaian.
Ada haru yang menetes di sudut mata kami,
Melihat engkau berdiri tegak dengan biaya sendiri,
Tanda kemandirian yang tumbuh dari asuhan kasih,
Tanda doa orang tua tak pernah berhenti.
Engkau telah memilih jalan yang lebih tinggi,
Ketika dunia memanggil dengan gemerlap janji,
Engkau menjawab panggilan Ilahi,
Menyerahkan diri di hadapan suci.
Wahai gadisku,
Langkahkan kaki dengan hati bersih,
Doakan kami di tanah penuh berkah itu,
Agar kami pun kuat seperti dirimu---
Yang muda, tapi dewasa dalam taat,
Yang sederhana, tapi kaya dalam niat.
Kami bangga, sungguh bangga,
Melihatmu menuju Baitullah,
Bukan dengan kemewahan dunia,
Tapi dengan kemuliaan cinta dan doa.
Dan di ujung doa kami malam ini,
Kami titipkan harapan pada Ilahi:
Semoga sepulangmu dari tanah suci,
Allah anugerahkan pendamping hati---
Seorang yang shalih, lembut, dan penuh kasih,
Yang menuntunmu semakin dekat pada-Nya,
Menjadi pelengkap ibadah dan bahagiamu selamanya.
Berangkatlah, gadisku yang tangguh,
Langit Makkah menunggumu,
Doa kami mengiring setiap langkahmu,
Dengan cinta, bangga, dan restu.
Sudut Hijau yang dingin dengan orkestra makhluk malam
Saung Aleesha Jatiluhur Purwakarta, 04 Oktober 2025
